Janur dengan bentuk ini menyimbolkan kebesaran kerajaan Banjar di masa lalu.
Orang yang diayun dalam ayunan tersebut diharapkan menjadi generasi yang memiliki kejayaan dan kebesaran seperti kerajaan Banjar di masa lalu.
Baca Juga : Heboh dan Meriahnya Perkawinan Nenek 65 Tahun dengan Lajang 20 Tahun
Dilansir Grid.ID dari Tribun Banjarmasin, menurut budayawan Kalimantan Selatan, Mujahidin, tradisi ini sudah dilakukan sejak dulu oleh rakyat Banjar.
Tidak hanya dari kalangan bangsawan saja, rakyat biasa juga melakukan tradisi ini.
Tradisi sudah ada diantara masyarakat suku Banjar bahkan jauh sebelum islam masuk ke Kalimantan Selatan.
Baca Juga : Tragedi Satu Keluarga Tewas di Palembang, Sosok Istri FX Ong Ternyata Sempat Bertemu Anjasmara
Baayun Maulid merupakan tradisi perpaduan antara budaya hindu dan islam.
Hal ini terlihat dari tata cara pelaksaannya yang masih tampak kentara kental dengan nuansa hindu.
Diantaranya adalah ikut memasangkan benda-benda yang dianggap sebagai simbol harapan pada ayunan yang digunakan.
Baca Juga : KompasTV Gelar Kompetisi Jingle Muda Memilih
Tidak hanya itu, dalam tradisi ini, warna kuning adalah warna yang dominasi digunakan pada ayunan.
Warna kuning adalah warna yang melambangkan kebesaran dan kejayaan Kerajaan Banjar di masa lalu.
Tradisi ini dilakukan dengan maksud mendoakan orang yang sedang diayun dengan harapan dan doa baik yang untuk masa depan.
Baca Juga : Fakta Pembunuhan Satu Keluarga, FX Ong: Aku Sudah Lelah...
Melalui budaya ini, terselip pula unsur syiar Islam di masa lalu.
“Dalam tradisi Baayun Maulid ini contohnya. Nuansa Hindu masih tampak, namun bercampur dengan budaya Islam.
Anak sambil diayun, sambil pula dinyanyikan syair-syair Salawat Nabi.
Sambil juga didoakan kebaikan-kebaikan untuk si anak dengan benda-benda itu sebagai simbol harapan orangtuanya untuk masa depan anaknya,” beber Mujahidin. (*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | tribunnews.com,Grid.ID,Tribun Banjarmasin |
Penulis | : | Tata Lugas Nastiti |
Editor | : | Tata Lugas Nastiti |