Baca Juga : Allianz Kembali Peduli Terhadap Atlet Para Games Melalui Kegiatan Zero Waste di Ancol
“Jangan terburu-buru memberikan sanksi kepada maskapai, karena belum ketahuan penyebabnya,” kata Alvin Lie, kepada Tribunnewscom yang dilansir Grid.ID, Senin (29/10/2018).
Namun menurut Alvin, saat ini yang bisa dilakukan adalah melihat buku log (log book) pemeliharaan pesawat.
Meski ia menilai, tidak menutup kemungkinan adanya faktor lain seperti pengaruh cuaca.
“Setiap kali terbang pilot pada akhir penerbangan harus membeirkan catatan.
Baca Juga : Rekomendasi 5 Busana Hijab Syar'i Terjangkau Mulai dari 100 Ribuan
Kemudian pesawat ini sebelum penerbangan dipakai kapan, pilot yang menerbangkan siapa, apakah ada keluhan, dari logbook kelihatan apakah ada permasalahan teknis, apakah ada kerusahan berulang,” jelasnya.
Selain itu, menurutnya mengenai pernyataan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebutkan pesawat baru memiliki jam terbang 800 jam dinilai masih cukup wajar.
“Pesawat komersial kalau dalam satu bulan terbang di bawah 200 jam itu rugi. Saya rasa itu masih wajar,” ujarnya. (*)
Heboh, YouTuber Asal Thailand Ini Nyamar di Indonesia, Ternyata Nipu hingga Rp 931 M dan Pengin Jadi Idol Kpop, Begini Akhirnya
Penulis | : | Nailul Iffah |
Editor | : | Nailul Iffah |