Laporan wartawan Grid.ID, Puput Akad
Grid.ID - Maulid Nabi 2018 diperingati secara berbeda di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya ialah tradisi Keresan di Mojokerto, Jawa Timur.
Tradisi Keresan untuk dalam rangka merayakan Maulid Nabi 2018 dilakukan oleh para warga Dusun Mengelo, Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Uniknya, pada gelaran tradisi Keresan untuk peringati Maulid Nabi 2018 di Mojokerto ini, warga Dusun Mengelo akan berebutan mengambil hasil bumi yang digantung di pohon kersen.
Baca Juga : Maulid Nabi 2018: Mengenal Tradisi Maudu Lampoa di Sulawesi, Perayaan dari Atas Perahu
Istilah Keresan berasal dari kata 'kersen' atau pohon kersen (Muntingia calabura L.).
Pohon kersen merupakan jenis yang pohon yang dikenal mampu tumbuh lebat dalam waktu singkat.
Pohon ini memiliki buah kecil berbentuk bulat dan berwarna merah yang bentuk mirip buah ceri.
Pohon kersen ini masih banyak dijumpai di perkampungan maupun wilayah perkotaan.
Baca Juga : Maulid Nabi 2018 : Mengenal Tradisi Saweran Koin di Kediri yang Selalu Ditunggu Anak-anak
Di daerah lain, pohon kersen juga dikenal sebagai pohon talok.
Dilansir laman Tribunnews.com (3/12/2017), di Dusun Mengelo, Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pohon kersen dapat ditemui di halaman Masjid Darussalam Mengelo.
Terdapat dua pohon kersen setinggi kurang lebih 7 meter yang berdiri kokoh di masjid tersebut.
Baca Juga : Maulid Nabi 2018: Mengenal Festival Ampyang Maulid di Kudus yang Telah Digelar Sejak Abad ke-16
Kedua pohon inilah yang kemudian digunakan sebagai tempat untuk mengumpulkan hasil bumi.
Hasil bumi tersebut di antaranya nanas, kelapa muda, terong, jagung, nangka, dan lainnya.
Hasil bumi disusun secara rapi di bawah kedua pohon kersen tersebut.
Sebagai pelengkap, di 2 pohon tersebut turut digantung sejumlah kebutuhan pokok yang meliputi pakaian, topi, sandal, sepatu, hingga jas hujan.
Baca Juga : Maulid Nabi 2018: Mengenal Tradisi Baayun Maulid, Budaya Mengayunkan Bayi Hingga Lansia di Kota Banjarmasin
Semua kebutuhan pokok tersebut digantung sedemikian rupa di dahan yang paling tinggi hingga batang pohon paling bawah.
Berikut potret gelaran tradisi Keresan di Dusun Mengelo, Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto seperti diunggah akun Instagram Tunas Pelita Karya 10 @tunaspelitakarya pada (3/12/2017).
Perayaan Maulid Nabi di Dusun Mengelo, Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto dimulai dengan acara seremonial berupa doa bersama di halaman Masjid Darussalam Mengelo.
Setelah acara seremonial selesai, para warga dipersilakan untuk mengambil hasil bumi dan kebutuhan pokok yang dikumpulkan di pohon kersen.
Baca Juga : Maulid Nabi 2018: Mengenal Tradisi Bungo Lado, Pemberian Pohon Uang ke Masjid di Padang Pariaman
Kemeriahan ditunjukkan pada gelaran tradisi Keresan di Mojokerto tahun 2017 lalu seperti dilansir Tribunnews.com (3/12/2017).
Tua, muda, remaja, ibu-ibu telah bersiap untuk berebut.
Belum juga selesai didoakan, warga mulai berebut dua pohon kersen.
Ada beberapa remaja naik ke atas pohon untuk membagikan hasil sedekah ke warga yang ada di bawah.
Baca Juga : Maulid Nabi 2018: Mengenal Tradisi Bungo Lado, Pemberian Pohon Uang ke Masjid di Padang Pariaman
Tak jarang, ada sedekah yang diselipkan ke dalam kaos karena tak mau diambil yang lain.
"Dapat kelapa, sandal, sama nanas. Ingin ngalap barokah saja," kata Juni seorang warga setempat seperti dilansir dari Tribunnews.com.
Tradisi Keresan ini rupanya telah berlangsung sejak puluhan tahun lalu, tepatnya sejak tahun 1971.
Baca Juga : Maulid Nabi 2018 : Mengenal Tradisi Saweran Koin di Kediri yang Selalu Ditunggu Anak-anak
Uniknya lagi, pohon yang digunakan selalu sama setiap tahunnya.
Hal ini diungkapkan oleh Ta'mir Madjid Darussalam Mengelo, Sonhaji saat ditemui usai acara.
"Sebelum pakai pohon, warga setiap Maulid selalu pakai lidi yang sudah dihias makanan kemudian ditaruh dalam masjid. Tapi, sekitar 1971 baru menggunakan pohon keres di halaman masjid," tutur Sonhaji. (*)
Baca Juga : Maulid Nabi 2018: Mengenal Festival Ampyang Maulid di Kudus yang Telah Digelar Sejak Abad ke-16
Source | : | Instagram,Tribunnews.com |
Penulis | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |
Editor | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |