3. Pengagum Gus Dur
Rusdi Kirana rupanya merupakan pengagum sosok presiden RI ke-4, yaitu Abdurrahman Wahid atau yang kerap disapa Gus Dur.
Dilansir Kompas.com (125/01/2014) Rusdi mengaku tertarik dengan visi kebangsaan dan pluralisme yang diusung tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ini.
"Karena visi kebangsaan dan pluralismenya, Gus Dur membuat saya sebagai anak Tionghoa merasa diakui sejajar dengan saudara-saudara saya dari etnis lain di negeri ini," kata Rusdi, di kantor DPP PKB, Jakarta, Minggu (12/01/2014) seperti dilansir Kompas.com.
Baca Juga : Mengenal Perairan Tanjung Pakis Karawang, Lokasi Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610
Dia pun menilai Gus Dur dan NU adalah motor terdepan pengangkat kelompok minoritas seperti dirinya di Indonesia.
"Karena itu, saya merasa berutang budi kepada Gus Dur dan NU, dan pasti tak mungkin saya bisa membalasnya.
Namun demikian, sekecil apa pun, saya ingin berterima kasih dengan berkiprah di PKB sebagai wadah perjuangan politik," papar Rusdi. Begitu bergabung ke PKB, Rusdi pun didapuk menjadi Wakil Ketua Umum. Pendeklarasian jabatan Rusdi disampaikan langsung oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Menurut Muhaimin, Rusdi diyakini mampu memaksimalkan manajemen untuk membesarkan PKB.
4. Merintis karir di dunia politik
Kekaguman Rusdi Kirana pada sosok Gus Dur inilah yang kemudian menginspirasinya untuk bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 2013.
"Karena itu, saya merasa berutang budi kepada Gus Dur dan NU, dan pasti tak mungkin saya bisa membalasnya. Namun demikian, sekecil apa pun, saya ingin berterima kasih dengan berkiprah di PKB sebagai wadah perjuangan politik," papar Rusdi seperti dilansir Kompas.com (12/01/2014).
Begitu bergabung, Rusdi pun ditunjuk menjadi Wakil Ketua Umum PKB untuk periode 2014-2019.
Tak hanya itu, sepak terjang Rusdi Kirana di bidang politik berlanjut ketika ia dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Senin (19/1/2015).
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Kompas.com,Intisari.grid.id,wikipedia.org |
Penulis | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |
Editor | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |