Laporan Reporter Grid.ID, Irene Cynthia Hadi
Grid.ID - Peristiwa Lion Air jatuh hingga kini masih menjadi perhatian apalagi setelah muncul kesaksian 2 penumpang yang mengaku naik pesawat itu di malam sebelumnya.
Kedua penumpang tersebut mengungkapkan kesaksian mereka terkait pesawat Lion Air jatuh di perairan Karawang yang ternyata sempat mereka tumpangi dari Denpasar ke Jakarta.
Kesaksian kedua penumpang terkait pesawat Lion Air jatuh diungkapkan dalam acara Indonesia Lawyers Club atau ILC edisi Selasa (30/10/2018).
Dalam acara itu, dihadirkan keduanya yakni Suprianto Sudarto dan Diah Mardani.
Suprianto mengaku naik ke pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-043 rute Denpasar ke Jakarta pada Minggu (29/10/2018) pukul 19.30 WITA.
Namun penerbangannya harus mengalami delay hingga pukul 21.50 WITA.
Pada pukul 21.15 WITA, Supriyanto dan 51 temannya dari kantor yang sama akhirnya diminta untuk naik ke pesawat yang sudah ada di lapangan parkir.
Suprianto mengaku sempat melihat beberapa orang yang sibuk di bagian bawah pesawat itu.
"Pukul 21.15 diminta untuk naik, jadi lebih awal dari waktu yang dijanjikan. Kami melihat naiknya itu ke pesawat yang sudah ada di lapangan, dan sebelumnya kami lihat ada beberapa orang yang sibuk di bawah pesawat tersebut. Saya nggak tahu apakah itu repair atau apa," ujar Supriyanto.
Baca Juga : Lion Air Jatuh, Presenter Conchita Caroline Beri Klarifikasi Jika Pesawat yang Ditumpanginya Bukanlah JT610
Rekan Supriyanto yakni Diah Mardani, merasa pesawat naik turun saat take off.
Akibatnya, semua penumpang mulai berteriak dan menyebut Allahuakbar dan Subhahanallah.
"Naik lalu turun, terus naik lagi, turunnya sambil goyang. Jadi semua di dalam pesawat itu teriak, 'Allahuakbar, Subhahanallah,' semua dibaca," ujar Diah.
Diah mengutarakan bahwa goncangan yang terasa saat take off sangatlah mencekam.
"Setelah itu tidak ada yang lewat dari bacaan doa masing-masing karena memang sangat mencekam goyangannya sangat amat berasa," lanjutnya.
Selama penerbangan, Diah menyebut banyak penumpang berdoa.
Selama itu pula, lampu seatbelt tak pernah mati dan muncul bau gosong.
"Sempat saya dan beberapa teman mencium bau agak gosong kayak kampas rem atau kabel gitu itu yang akhirnya menambah kami sangat khawatir. Kalau pake mobil kita bisa minggir, kalau di pesawat gimana," lanjut Diah.
Baca Juga : Pasca Peristiwa Pesawat Lion Air Jatuh, Maskapai Ubah Warna Platform Media Sebagai Bentuk Duka Cita
Pagi harinya, saat menonton televisi, Supriyanto dan Diah baru menyadari bahwa pesawat yang mereka tumpangi adalah pesawat yang sama yang mengalami kecelakaan di Tanjung Karawang.
Penyebabnya tak lain adalah karena kode call sign di bagian depan pesawat LPKLQP yang dilihat Supriyanto dan difoto oleh rekannya di Denpasar.
"Kebetulan ada rekan kami yang memfoto. Itulah yang kami yakin bahwa itulah pesawat yang jatuh itu yang kami tumpangi dari Denpasar ke Tanjung Priuk Jakarta," ujar Supriyanto.
(*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Irene Cynthia Hadi |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |