Bahkan Waldron mengungkapkan saat jatuhnya Air Asia QZ8501, personel SAR Indonesia hendak langsung melakukan penyelaman, namun urung dilakukan karena cuaca buruk saat itu.
Pujian juga datang dari Mark Martin, konsultan penerbangan independen Martin Consulting.
Ia berujar Indonesia memiliki kapal laut tanpa awak yang mampu menyelam untuk mencari keberadaan apa saja dibawah laut termasuk pesawat.
"Jika ada pesawat yang tenggelam di laut, saya yakin, pihak Indonesia bisa dengan cepat melacaknya dan proses pencarian akan berhasil," katanya.
Dengan motto 'Avignam Jagat Samagram' (Selamatlah Manusia dan Alam Semesta) rasanya tak berlebihan memang klaim Basarnas merupakan tim rescuer terbaik di Asia dari dua orang pengelut dunia aviasi tersebut.
CEO Air Asia, Toni Fernandes yang berkunjung ke Indonesia kala QZ8501 jatuh juga sangat berterima kasih dengan Basarnas.
Toni mengungkapkan jika Basarnas amat cepat menemukan dimana jatuhnya pesawat Air Asia miliknya itu.
"Kami sangat berterimakasih kepada Basarnas yang dengan cepat menemukan korban. Saat ini fokus kami adalah bagaimana mengevakuasinya," tutur Toni Fernandes saat itu.
(Seto Aji/Grid.ID)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | tribunnews,Flight Global |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |