Arus di dasar laut yang cukup deras membuat alat canggih untuk melihat serpihan-serpihan kapal ikut terbawa arus.
Di samping itu, kapal juga harus melakukan turun jangkar di sekitar lokasi yang diduga titik tempat black box, korban dan puing-puing pesawat berada.
"Arus di bawah cukup deras. ROV (remote operated vehicle) yang tadinya untuk membawa ini terbawa arus, karena di daerah tersebut juga banyak pipa-pipa dari pertamina jadi kita sudah minta izin kepada yang berwenang agar kapal tersebut bisa turun jangkar, setelah kita kembali tadi, kapal turun jangkar sehingga bisa menyelam dengan tenang untuk bisa melihat hal tersebut," beber Muhammad Syaugi.
Baca Juga : Eko Patrio Beberkan Alasan Dirinya Menaruh Janur Kuning di Pusara Sang Ibunda
Lalu, pada dasar laut ditemukan pula barang-barang milik korban.
"Sesuai dengan arahan bapak presiden, kita 24 jam lakukan operasi ini bersama TNI, Polri dan stakeholder lain kita sudah bisa melihat dan menemukan hal-hal yang berkaitan dengan barang-barang penumpang. Apakah itu tadi life jacket, celana ada baju, ada lain-lain banyak tadi. Kita lihat di dasar laut, bukan di atas," kata Muhammad Syaugi.
Lantaran banyaknya barang-barang korban di lokasi tersebut, maka diduga pula bagian puing pesawat yang berukuran tidak kecil juga berada di lokasi tersebut.
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Widyastuti |