Tidak seperti zaman sekarang, kala itu komunikasi masih mengandalkan surat tulisan tangan.
Mengutip Surya, Bung Tomo sempat mengirimkan surat cinta romantis untuk sang kekasih, Sulistina.
"Kalau ada musuh yang siap menembak, dan yang akan ditembak masih pikir-pikir dulu, itu kelamaan. Aku dikenal sebagai seorang pemimpin yang baik dan aku adalah seorang pandu yang suci dalam perkataan dan perbuatan. Pasti aku tidak akan mengecewakanmu. Seorang pejuang tidak akan mengingkari janjinya. Aku mencintaimu sepenuh hatiku, aku ingin menikahimu kalau Indonesia sudah merdeka. Aku akan membahagiakanmu dan tidak akan mengecewakanmu seumur hidupku," tulis Bung Tomo.
Tali percintaan mereka tidak putus walau Bung Tomo wafat pada 7 Oktober 1981 di Mekkah, Arab Saudi.
Istri Bung Tomo, Sulistina, harus hidup 35 tahun tanpa sosok sang suami hingga akhir hayatnya pada 31 Agustus 2016.
Bung Tomo dan Sulistina dimakamkan bersebelahan di Tempat Pemakaman Umum di Jalan Ngagel Surabaya. (*)
Source | : | Tribun Jateng,wikipedia,Surya |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |