Laporan Wartawan Grid.ID, Ayu Wulansari K.P
Grid.ID - Kronologi penyelamatan penyelam Syachrul Anto terjadi saat evakuasi pesawat Lion Air jatuh tengah berlangsung di perairan Karawang (2/11/2018).
Saat kronologi kejadian, orang-orang di lokasi sudah berusaha dalam upaya penyelamatan Syachrul Anto, penyelam yang meninggal saat proses evakuasi pesawat Lion Air jatuh.
Terjadi kronologi menegangkan dalam upaya penyelamatan Syachrul Anto, salah satu penyelam evakuasi pesawat Lion Air jatuh.
Saat kejadian ada seorang dari Basarnas yang berteriak-teriak saat melihat obyek berwarna hitam di laut.
Baca Juga : Hari ke-6 Proses Evakuasi, Ada Penyelam Melihat Badan Pesawat Lion Air JT610 yang Jatuh
"Ada orang! Ada orang! Coba dekati pakai rubber boat!" teriaknya dari anjungan Kapal KN SAR Basudewa seperti dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com (3/11/2018).
Obyek berwarna hitam tersebut terlihat mengapung dengan jarak sekitar 200 meter dari kapal tersebut.
"Angkat itu! Angkat!" kata dua personel Basarnas sambil menujuk obyek tersebut.
Akhirnya dua orang personel Basarnas berenang mendekati obyek tersebut.
Tak lama kemudian dua orang dari Kopaska melompat ke laut dan ikut membantu membawa obyek yang adalah penyelam Syachrul Anto tersebut.
Sekitar 8 hingga 10 menit kemudian, mereka berhasil membawa Syachrul ke atas kapal.
"Copot dulu gear dive-nya!" teriak personel Basarnas dari haluan Kapal KN SAR Basudewa.
Saat itu ada seseorang yang meminta kepada sejumlah wartawan untuk mematikan kamera.
"Wartawan jangan ada yang ambil gambar!" teriak seorang lelaki dari tim SAR di buritan kapal.
Syachrul masih memakai baju dan alat selam lengkap.
Kemudian pertolongan pertama diberikan dengan proses CPR.
"Kasih CPR! Terus! Kasih CPR!" seru seorang personel SAR ke personel yang terus-menerus menekan dada penyelam tersebut.
Baca Juga : Tak Hanya Dekompresi, Berikut 6 Risiko yang Harus Dihadapi Penyelam Seperti Syachrul Anto Saat di Dalam Air
Personel juga berupaya untuk memasukkan oksigen lewat selang ke dalam mulut Syachrul.
"Dokter! Dokter! Bawa dokter ke sini!" teriak seorang personel SAR dari RIB 01 yang masih merapat di buritan kanan Kapal KN SAR Basudewa.
Dokter kemudian memutuskan untuk membawa penyelam ke kapal Victory milik Pertamina yang punya alat medis lebih lengkap.
Personel SAR masih terus memompa dada Syachrul saat kapal RIB 01 lepas dari KN SAR Basudewa dan bergerak menuju kapal Victory pada pukul 17.30 WIB.
Baca Juga : Firasat Istri Syachrul Anto Sebelum Sang Penyelam Meninggal dalam Proses Evakuasi Pesawat Lion Air Jatuh
Saat itu menurut penuturan beberapa orang, denyut nadi Syachrul masih terasa.
Diketahui kemudian Syachrul meninggal dunia di rumah sakit.
Menurut Kepala Basarnas, Marsya M Syaugi, Syachrul Anto sudah memenuhi semua prosedur penyelaman.
"Prosedur semua telah dilakukan, sudah dilewati, tidak ada yang keliru, tidak ada yang terlewat. Baik kesehatan, peralatan, hingga teknik berangkat ke medan operasi sudah siap semua," ujar Syaugi dikutip Grid.ID dari Kompas.com (3/11/2018).
Selain itu, Syachrul juga dikenal sebagai penyelam handal.
Hal ini juga didukung oleh pernyataan Leader IDRT, Bayu Wardoyo yang mengatakan Syachrul merupakan tipe penyelam yang mengutamakan keamanan.
"Dia safety banget. Lisensinya rescue diver," kata Bayu. (*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Kompas.com,tribunnews.com |
Penulis | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |