Ukuran serta biaya pembuatan bulan tiruan ini belum diketahui secara pasti.
Selain itu risiko di balik penerbangan bulan buatan yang menyinari Chengdu pada malam hari ini juga belum diketahui secara pasti.
Baca Juga : Baru 4 Hari Menikah, Pengantin Baru Ini Jadi Korban Trotoar Ambles di Tiongkok
Risiko yang berkaitan dengan populasi satwa liar tentu harus diperhitungkan, mengingat bulan buatan mungkin saja menganggu siklus gelap terang alami.
Sebelumnya fisikawan asal Jerman, Hermann Oberth mengusulkan ide serupa, yaitu menggunakan menggunakan teknologi berbasis cermin untuk memantulkan cahaya ke bumi pada 1920, namun hingga saat ini usulan tersebut belum terwujud.
Lain halnya dengan Rusia yang telah melakukan percobaan menggunakan teknologi berbasis cermin untuk memantulkan cahaya ke bumi.
Baca Juga : Rahasia Umur Panjang Li Ching Yuen, Pria Tiongkok yang Mengaku Hidup Hingga 256 Tahun
Hasilnya, teknologi ini emang dua hingga tiga kali lebih terang daripada bulan.
Namun beberapa hari kemudian alat ini terbakar karena memasuki lapisan atmosfer bumi.
Akankan bulan buatan ciptaan Tiongkok ini akan berhasil terbang ke angkasa pada 2020? (*)
Geram, Anak-anak Pak Tarno Sindir Kelakuan Istri Muda yang Diduga Eksploitasi Ayahnya: Nggak Suka Saya!
Penulis | : | Dwi Ayu Lestari |
Editor | : | Atikah Ishmah W |