Berhasil disabotasenya kapal milik AL Mesir dua hari sebelumnya, memudahkan jalannya operasi.
Pendadakan, penyamaran dan gerak cepat tentara IDF berhasil melumpuhkan berbagai fasilitas militer milik Mesir.
Stasiun radar penting Mesir, Abu Daraq juga tak luput dari serangan IDF.
Barak tentara Mesir sekitar area Abu Daraq juga disatroni tentara IDF.
Usai menggulung kekuatan Mesir di Abu Daraq, maka AU Israel mengirim jet tempur A-4 Skyhawk demi membantu pasukan daratnya.
Bagai kesetanan, close air support yang dilakukan A-4 Israel tanpa ampun membombardir stasiun radar lain milik Mesir di daerah Ras Saafrana.
Akibat serangan mendadak tersistematis ini 200 lebih tentara Mesir tewas dalam pertempuran.
Di pihak Israel kerugian amat sedikit, yakni 3 tentaranya tewas dan 1 hilang.
Satu hari setelah serangan gilang gemilang Israel ini, presiden Mesir saat itu, Gamal Abdel Nasser mencak-mencak tak karuan mengetahui militernya 'dibokong' Israel begitu mudahnya.
Saking geram dan marahnya akibat mengetahui hal ini, Nasser sampai terkena serangan jantung walau ringan.
Nasser kemudian dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan akibat serangan jantungnya itu.
Usai menjalani perawatan medis dan kembali berdinas, tanpa basa-basi Nasser langsung memecat KSAD Mesir, Ismail Ali yang ia anggap tak becus menanggulangi serangan Israel dalam operasi Raviv. (Seto Aji/Grid.ID)
Source | : | Haaretz |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |