Baca Juga : Wow, Astronom Baru Saja Menemukan
"Sangat menarik untuk memastikan planet kita memiliki pseudo satelit berdebu di orbit bersama dengan Bulan," imbuh astronom di Eotvos Lorand University, Hongaria itu.
Kemajuan teknologi membuat awan Kordylewksi dapat terdeteksi menggunakan filter polarisasi khusus pada kamera.
Metode tersebut membuat partikel-partikel yang terkumpul pada awan Kordylewksi menjadi terlihat saat tepantul cahaya matahri meskipun redup.
Baca Juga : Para Astronom Akhirnya Temukan 'Laba-Laba' di Mars, Apakah Ini Pertanda Baik Bagi Kelanjutan Penelitian?
Para astronom memang meyakini bahwa Bumi memiliki lebih dari satu bulan karena adanya lima titik stabilitas khusus di antarikas yang diperkirakan menjadi tempat satelit lain ditemukan.
Titik stabilitas tersebut dinamakan Lagrange, yaitu titk-titik pada obit planet di mana pada wilayah terdapat tarikan gravitasi dari dua objek seperti bumi dan matahari yang diseimbangkan oleh kekuatan sentripetal dari orbitnya.
Kordylewski pertama kali mencari dua bulan tambahan itu (L4 dan L5), dengan tujuan menemukan bulan dengan bentuk padat pada 1950-an.
Tapi, harapannya tak berbuah kenyataan. Ia justru mengungkap petunjuk pertama tentang awan debu yang mengorbit pada Bumi.
Baca Juga : Sempat Melintasi Bumi, Asteroid Oumuamua Disebut Pesawat Alien oleh Peneliti Harvard
Pertanyaanya adalah apakah awan debu atau awan Kordylewksi berpengaruh pada kehidupan di bumi?
Awan debu yang sangat besar ini dapat membantu para astronom untuk mengeksplorasi antarikasa.
Temuan baru ini bisa menjadi tempat parkir satelit buatan sehingga bisa menghemat penggunaan bahan bakar dan menambah tingkat keamanan orbit satelit buatan.
Baca Juga : Mengintip 7 Makanan Penjara di Seluruh Dunia, dari Amerika Serikat hingga Jepang
Selain itu, badan antariksa juga berencana menggunakan poin Lagrange sebagai stasiun transfer untuk membantu misi menuju Mars.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | national geographic |
Penulis | : | Dwi Ayu Lestari |
Editor | : | Deshinta Nindya A |