"Benda-benda ini menunjukkan Lady Dai hidup mewah, yang sangat dia nikmati," kata Willow Weilan Hai Chang, direktur Galeri Institut Tiongkok di New York City pada tahun 2009 lalu.
"Dia ingin mempertahankan gaya hidup yang sama di akhirat," tambahnya.
Baca Juga : Beredar Video Detik-detik Sebelum Nia Ramadhani Nyaris Celaka
Dikenal dengan kecantikannya di masa muda, Lady Dai memanjakan diri dalam setiap kenikmatan kuliner (seperti sup kalajengking) sampai ia mengalami obesitas.
Ukiran di penanda makamnya menggambarkan dia bersandar pada tongkat.
Dia mungkin tidak bisa berjalan tanpanya karena trombosis koroner dan arteriosklerosis yang didapatkan karena gaya hidupnya yang tidak aktif fisik.
Ditemukan — seperti yang diungkap otopsi — sebuah fusi tulang di tulang belakangnya yang akan menyebabkan sakit punggung yang parah dan kesulitan berjalan.
Dia juga memiliki penyakit dalam kemungkinan besar karena makan makanan setengah matang, atau kebersihan yang buruk.
Arterinya juga tersumbat, penyakit jantung yang serius, osteoporosis dan batu empedu, salah satunya bersarang di saluran empedunya dan semakin memburuk kondisinya.
Lady Dai meninggal pada usia sekitar lima puluh tahun akibat serangan jantung mendadak, yang disebabkan oleh kesehatan yang buruk selama bertahun-tahun. Makanan terakhirnya terdiri dari melon.
Tujuh Belas Bulan Dipenjara, Lina Mukherjee Merasa Alami Mati Suri: Aku Bisa Lihat Mereka, Tapi..
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |