Tampaknya rapat antara keluarga para siswa dan sekolah yang turut dihadiri Bupati Kendal, Mirna Annisa tampak diunggah akun instagram @makasar_iinfo berikut ini.
Baca Juga : Denada Curhat Soal Pekerjaannya yang Jadi Guru Bagi Shakira Aurum
Dalam unggahan tersebut, Bupati Mirna Annisa tampak kesal dan menegur keras para siswa pada Senin, 12/11/2018 pagi.
Bahkan Bupati Mirna membatalkan pertemuannya dengan presiden Jokowi demi mengatasi kasus yang cukup mencoreng nama Kendal tersebut.
Bupati Mirna Annisa mengatakan bahwa sikap dari para siswa sangat tak pantas dan merupakan pelecehan terhadap seorang guru.
Baca Juga : Terkenal Sebagai Beauty Vlogger Viral, Rahmawati Kekeyi Ungkap Masih Ada Orang yang Membully Dirinya
Menurutnya, hal itu sangat tak pantas jika siswa melempar kertas saat guru tengah mengajar dan bercanda dengan mendorong guru dan menendang saat pengajaran.
Dalam kejadian tersebut tampak lima siswa berinisial PMI (16), SNC (16), MM (16), AA (16) yang menggoda Joko Susilo.
Sedangkan seorang berinisial AAM (16) yang menjadi perekam kejadian tersebut.
Baca Juga : Volland Volt Minta Korban Bullying Harus Tetap Percaya Diri
"Jelas itu ngawur, kalau itu anak saya jelas tidak saya sekolahkan lagi," ujar Bupati Mirna dengan kesal.
Bupati Mirna juga tampak mengungkap kekecewaannya dengan sikap sang guru yang dirasa kurang pantas.
"Sudah jelas tidak ada etika, dan sang guru pun juga menyampaikan bahwa sikap bercanda berlebihan dari siswanya itu adalah hal yang biasa. Hal itu sudah tidak wajar," tegur bupati Mirna.
Baca Juga : Stop Bullying! Vollan Volt Beri Pelatihan Buat Kamu Para Korban Nih
Menurut pengakuan Ketua Yayasan SMK NU 3 Kaliwungu, KH Asro'ie Tohir mengatakan kejadian tersebut menjadi tamparan bagi pihaknya.
"Ini para guru kecolongan, karena siswa secara lancang menggunakan teknologi informasi dan menyebarkan video itu tanpa memikirkan dampaknya. Oleh sebab itu saya menuntut para guru tidak hanya memberikan pendidikan formal saja namun juga pendidikan karakter," terang KH Asro'ie Tohir.
Ia juga mengatakan akan melakukan pembinaan dan pengawasan lebih ketat dalam proses pengajaran agar tak lagi terjadi kejadian yang sama.
"Kami masih membicarakan (kasus itu) terhadap dinas maupun LP Ma'arif NU. Kami tidak memutuskan secara tergesa-gesa atas kejadian itu," pungkasnya.
(*)
Source | : | Instagram,Tribun Jateng |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |