2. Pencapaian atau Prestasi
Kawan Puan, memalsukan pencapaian atau prestasi di resume juga sering dilakukan para pencari kerja untuk memikat perusahaan tempatnya melamar.
Padahal kebohongan yang satu ini bisa menjadi bumerang untuk pelakunya di masa depan.
Berbagai pencapaian dan prestasi palsu yang ditulis akan membuat perusahaan melihat kamu sebagai individu yang kompeten.
Baca Juga: Tips Menjadi Pengacara Keren Seperti Hong Cha Young 'Vincenzo'
Atas dasar alasan itu, bukan tidak mungkin pihak perusahaan akan menaruh lebih banyak beban kerja yang berat kepadamu.
Hal itu mungkin terjadi karena pihak perusahaan punya ekspektasi yang tinggi atas kemampuan yang kamu miliki. Namun, jika tugas itu tak bisa kamu kerjakan, kamu akan ketahuan.
3. Riwayat Pekerjaan
Membahas riwayat pekerjaan saat proses wawancara dengan perusahaan baru memang sedikit membebani, ya, Kawan Puan.
Terlebih jika alasan kamu mengundurkan diri atau diberhentikan dari perusahaan sebelumnya kurang baik.
Tentu kamu tidak ingin menunjukan kekuranganmu dengan membeberkan alasan sebenarnya berhenti dari perusahaan lama atau alasanmu dipecat, bukan?
Maka dari itu, banyak pelamar yang menutup-nutupi riwayat pekerjaannya ini.
Baca Juga: Generasi Sandwich Wajib Tahu, Tips Bertahan saat Anak dan Orang Tua Bergantung Padamu
Nah kalau kamu punya dilema akan masalah satu ini, kamu tidak perlu khawatir Kawan Puan.
Ada cara untuk membingkai jawaban atas pertanyaan mengapa kamu mengundurkan diri atau dipecat tanpa memunculkan kesan yang buruk terhadap citramu.
Sebagai contoh, kamu bisa bilang, "Keahlian unik saya tidak benar-benar berkembang di perusahaan sebelumnya."
Katakan juga, "Akan tetapi, saya mendapat pelajaran berharga tentang budaya perusahaan yang dapat membuat saya berkembang dan bagaimana menggunakan keahlian saya untuk mencapai tujuan bersama dalam perusahaan baru ini."
Source | : | The Ladders |
Penulis | : | Vregina Voneria Palis |
Editor | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
KOMENTAR