Parapuan.co - Ayam merupakan salah satu bahan makanan yang jadi favorit banyak orang.
Daging ayam juga bisa diolah untuk berbagai hidangan lezat. Tetapi untuk bisa menghasilkan hidangan yang lezat, kita harus bisa membedakan ayam segar dan tidak.
Sama seperti bahan makanan kategori daging-dangingan lainnya, ayam termasuk mudah membusuk jika tidak disimpan dengan baik.
Bukan hanya mempengaruhi rasa, konsumsi ayam yang sudah tidak segar dan mulai membusuk juga akan membawa dampak buruk bagi kesehatan kita.
Oleh karena itu, pastikan ayam yang akan kamu konsumsi masih segar dan tidak mulai membusuk.
Lalu bagaimana cara membedakan ayam yang masih segar dan tidak? Melansir dari situs Healthline, berikut cara membedakan ayam segar dan tidak:
1. Warna
Kawan Puan, kamu bisa membedakan apakah daging ayam tersebut masih segar atau tidak dengan melihat warnanya.
Ayam Mentah
Saat menyiapkan ayam mentah, perhatikanlah warnanya dengan seksama. Ayam mentah yang segar harus memiliki warna merah muda dengan potongan lemak berwarna putih.
Baca Juga: Tak Harus Selalu Meditasi, 7 Aktivitas Ini Dapat Mengatasi Rasa Kesepian dan Depresi
Jika daging ayamnya terlihat berwarna abu-abu atau hijau dan lemaknya berwarna kuning, maka kamu perlu was-was bahwa ayam tersebut sudah mulai membusuk.
Perlu diingat jika perubahan warna tidak terlalu signifikan dan tidak menonjol, hal tersebut masih dikategorikan normal.
Sebab, perubahan warna yang ringan pada daging ayam mungkin terjadi akibat oxymyoglobin berubah menjadi metmyoglobin setelah tepapar oleh oksigen.
Ayam Matang
Daging ayam matang yang masih segar dan baik untuk dimakan adalah daging dengan warna putih.
Jika kamu mendapati daging ayam yang telah dimasak memiliki corak berwarna merah muda, tandanya daging tersebut belum sepenuhnya matang.
Oleh karena itu, simpan daging ayam yang sudah dimasak di dalam lemari pendingin dengan suhu empat derajat celcius atau kurang agar tidak cepat membusuk.
Daging ayam matang yang busuk biasanya akan ditandai dengan munculnya jamur.
Masih melansir dari Healthline, sangat disarankan untuk tidak menyimpan daging ayam yang sudah diolah lebih dari tiga hari.
Selain itu, panaskan daging ayam yang telah disimpan dalam suhu 74 derajat celcius sebelum dimakan.
Baca Juga: Rekomendasi 7 Kegiatan Traveling yang Bisa Kamu Lakukan Usai Pandemi Covid-19
Bau
Kawan Puan, salah satu cara membedakan daging ayam masih segar atau sudah membusuk adalah dengan mencium baunya.
Ayam mentah yang segar akan memiliki bau yang sangat ringan atau bahkan tidak berbau sama sekali.
Daging ayam yang busuk akan menimbulkan bau menyengat seperti bau asam atau belerang yang mirip dengan bau telur busuk.
Sayangnya, teknik mencium bau ini tidak bisa sepenuhnya diandalkan karena indera penciuman setiap orang bisa berbeda-beda.
Makanya, tidak semua orang bisa mencium bau menyengat yang timbul dari ayam yang mulai membusuk.
Tekstur
Ayam mentah yang segar pasti memiliki tekstur yang mengkilap dan agak lembut.
Jika ayam mentah tersebut berlendir atau lengket, maka sudah dapat dipastikan ayam tersebut tidak lagi segar.
Sedangkan untuk ayam matang, tekstur yang dimiliki biasanya kering. Jika ayam matang tersebut mulai berlendir atau menghasilkan residu lengket, sangat besar kemungkinannya ayam tersebut sudah tidak aman untuk dimakan.
Baca Juga: Menggugah Selera! Ini 4 Saus Kekinian yang Cocok untuk Makananmu
Tanggal Pembelian dan Kadaluwarsa
Kawan Puan, penting juga untuk melihat tanggal kedaluwarsa serta mempertimbangkan waktu pembelian daging ayam, lho.
Pertama, selalu perhatikan tanggal kedaluwarsa sebelum membeli ayam.
Kamu mungkin memperhatikan bahwa satu paket ayam dapat memiliki dua tanggal yang tercantum di dalamnya yakni tanggal pengemasan dan tanggal kedaluwarsa.
Sangat dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi daging ayam setelah masa kedaluwarsa yang telah ditentukan oleh produsen.
Selain itu saat berbelanja ayam mentah, kamu juga harus segera menyimpannya ke dalam lemari pendingin untuk menghindari proses pembusukan.
Sangat mudah membedakan ayam segar dan tidak, kan?
(*)
Baca Juga: Beda Manfaat Nasi dan Quinoa, Tanaman yang Kini Banyak Digemari untuk Diet
Penulis | : | Vregina Voneria Palis |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR