Parapuan.co - Kawan Puan, bagi anak, orang tua adalah role model dan guru sepanjang masa tentang segala kebahagiaan dn keluh kesah kehidupan.
Anak-anak belajar dengan melihat, mendengarkan, dan merasakan apa yang mereka pelajari dari gaya pengasuhan dan perilaku orang tuanya.
Hingga mereka beranjak dewasa, anak-anak sudah bisa bertanggungjawab akan kehidupannya.
Baca Juga: Ajarkan Hal Ini agar Anak Lebih Berani dan Tak menjadi Korban Bullying
Orang tua sebagai pendukung dan pengapresi sangat dibutuhkan mereka, daripada orang tua yang terlaku banyak menuntut atau menghindarkan anak-anak dari kekhawatiran hidup.
Anak-anak akan belajar dengan sendirinya, tidak apa-apa sakit atau terjatuh, meskipun itu sangat menyedihkan tapi itulah keputusan dan risiko sebuah keputusan sebagai bentuk pembelajaran.
Tak hanya usia dini, anak yang sudah dewasa pun juga berharap dan gembira jika dipuji, dibanggakan, dan dicintai orang tuanya sendiri.
Hal ini membuktikan bahwa orang tua senantiasa ada dan sebagai rumah yang aman bagi anak-anaknya.
Bahkan sebagai orang dewasa, anak-anak membutuhkan penerimaan dan persetujuan dari orang tuanya.
Baca Juga: Selain Melatih Berjuang, Ini 3 Manfaat Menetapkan Batasan Anak
Anak-anak ingin mereka terus bangga padanya, dan perasaan itu tidak pernah hilang.
Sebuah penelitian yang dilakukan Michelle P. Maidenberg Ph.D., MPH, LCSW-R, CGP yang ditunjukkan di laman Psychology Today mengambil jajak pendapat dari 50 orang dewasa dan meminta mereka untuk menuliskan satu hal yang mereka ingin orang tua mereka ketahui.
Mereka memiliki kesempatan untuk memikirkan salah satu atau kedua orang tua dan dapat menulis apa pun yang mereka rasakan, entah itu positif atau negatif.
Berikut ini salah satu surat yang paling menarik.
Mungkin bisa menggugah hati Kawan Puan untuk menuliskan hal yang sama bagi orang tuamu suatu saat nanti.
Source | : | Psychology Today |
Penulis | : | Ericha Fernanda |
Editor | : | Arintya |
KOMENTAR