Aku senang jika engkau mengapresiasi kemandirianku, dan izinkan aku untuk menemukan jalanku sendiri di masa yang akan datang.
Jika engkau mendapati aku gagal, percayalah bahwa aku akan mengambil banyak sekali pengalaman dan pembelajaran.
Jika Ibu dan Ayah tidak keberatan, aku sangat ingin mendengar ungkapan bahwa engkau mencintai dan peduli denganku.
Aku paham sekali bahwa semuanya telah terbukti dengan tuntunan dan didikanmu, tapi aku juga mengingkan validasi secara lisan 'Kami mencintai dan peduli denganmu, nak'.
Akan terasa luar biasa dan tak terlupakan untukku, meskipun kalimat itu hanya sederhana buatmu.
Aku juga ingin mengucapkan hal yang sama itu kepada engkau di waktu yang sama.
Baca Juga: Selain Melatih Berjuang, Ini 3 Manfaat Menetapkan Batasan Anak
Sebagian waktuku kuhabiskan bersamamu, engkau adalah cinta pertamaku tanpa syarat dan abadi hingga nanti.
Terima kasih telah mengajariku pelajaran hidup yang berharga.
Aku belajar melalui tuntunan dan didikanmu, melalui apa yang secara pribadi kamu ajarkan kepadaku, pelajaran hidup yang sangat berharga yang tidak bisa kutemukan di tempat lain.
Aku bersyukur atas semua pelajaran ini karena pengalaman itu membentuk diriku menjadi orang seperti sekarang ini.
Terima kasih telah mencintaiku, menuntunku, dan atas kesediaan Ibu dan Ayah untuk membaca surat ini sehingga hubungan kita dapat terus berkembang dan tumbuh.
Salam sayang,
Anakmu.
Source | : | Psychology Today |
Penulis | : | Ericha Fernanda |
Editor | : | Arintya |
KOMENTAR