Namun sampai saat ini, rumor tersebut tidak pernah terbukti. Pasalnya, Ratu Elizabeth I tetap teguh memilih untuk tidak menikah hingga akhir hayat.
Peran Ratu Elizabeth I untuk Negara
Negara Inggris semakin maju di bawah pemerintahan Ratu Elizabeth I.
Salah satu peninggalan sejarah Ratu Elizabeth I ialah dibangunnya kembali gereja Protestan yang kini dikenal Gereja Inggris.
Baca juga: Jadi Bajak Laut Perempuan Muslim yang Ditakuti Eropa, Inilah Sosok Sayyida Al Hurra
Gaya kepemimpinan Ratu Elizabeth I juga lebih moderat dibanding keluarganya yakni Raja Henry VIII, Raja Edward VI, dan Ratu Mary I.
Berbeda dengan Ratu Elizabeth II yang memiliki semboyang "no complain, no explain", Ratu Elizabeth I memiliki semboyan "video et taceo".
Semboyan "video et taceo" memiliki makna 'saya tidak melihat dan tidak melakukan apa-apa'. Ia cenderung toleran dan tidak mengambil tindakan keji terhadap perbedaan.
Pasalnya, ia telah belajar dari anggota keluarganya yang memimpin negara Inggris sebelumnya.
Semua hal yang dilakukan Ratu Elizabeth I ini, berhasil membuat Inggris stabil dan memiliki identitas nasional.
Wafatnya Ratu Elizabeth I
Pada Maret 1603, kondisi kesehatan Ratu Elizabeth I mulai menurun. Ia kemudian dinyatakan meninggal dunia pada 24 Maret 1603, di usia 69 tahun.
Kemudian peti matinya dibawa ke Istana Whitehall, Inggris, menggunakan kapal. Lalu Ratu Elizabeth I dimakamkan pada 28 April 1603 di Westminster.
Posisi Ratu Elizabeth I kemudian digantikan oleh James I (1603-1625), anak laki-laki dari Mary Ratu Skotlandia.
Mary Ratu Skotlandia adalah saudara sepupunya yang dihukum mati karena dianggap berkhianat padanya.
(*)
Penulis | : | Aulia Firafiroh |
Editor | : | Aulia Firafiroh |
KOMENTAR