Dia pun bergegas memeriksa kondisi tangannya.
"Saya belum pernah berobat ke puskesmas, tapi langsung ke rumah sakit," terangnya.
Juwita menerangkan bahwa kondisi tersebut dirasa pada empat tahun lalu.
Tepatnya ketika dirinya ikut merantau sang kakak ke Bogor.
Kala itu, menurut Juwita, dia merasa gatal pada tangan kirinya.
Setelah mendapat penanganan medis, perempuan asal Medan itu terkejut mendengar diagnosis dari dokter.
Dokter memvonis bahwa Juwita menderita tumor di tangan kirinya.
"Pengennya sih dioperasi biar sembuh, tapi engga ada biaya," ujarnya.
Kondisi tangannya kian membesar.
Belum lagi ada sejumlah luka yang membekas di tangannya karena digaruk oleh Juwita.
Rasa nyeri dan gatal selalu menghantui Juwita setiap hari.
Tangan kirinya membengkak, menjulur ke bawah hingga menutupi jemari lentiknya.
Tak ayal, kondisi ini pula sangat mengganggu aktivitasnya.
Seharihari, Juwita hanya berdiam diri di rumah sembari menjaga keponakan yang masih kecil.
Bila bosam Juwita hanya bisa duduk di teras rumah
Bukan diam dan tak mau berusaha, Juwita mengaku ingin sekali bisa hidup normal seperti wanita lain.
"Saya sih pengennya bisa sembuh dan normal seperti orang-orang," tukasnya.
Ajeng Dwi Pratiwi / TribunnewsBogor.com