BACA JUGA (Pacaran Online: Pastikan Kamu Tidak Mengencani Seorang Penipu!)
Peningkatan serangan phishing dan rekayasa sosial terhadap nasabah, membuat bank harus menilai kembali upaya keamanan mereka.
Ada 61% bank yang meningkatkan keamanan aplikasi dan situs web nasabah, sebagai salah satu prioritas keamanan.
Lalu diikuti otentikasi yang lebih kompleks dan verifikasi rincian log-in (prioritas utama bagi 52% responden).
Meskipun nasabah rentan terhadap trik phishing, bank masih lebih mengkhawatirkan tentang 'musuh lama' yang lain yaitu serangan yang ditargetkan.
Serangan ini termasuk malware yang menyamar sebagai sebuah layanan.
Sementara itu, kepedulian bank terhadap ancaman relatif rendah.
BACA JUGA (Pernah Tertipu Beli Online via Medsos? Pakai Aplikasi Ini, Uang Pasti Balik Jika Barang Tak Dikirim)
Ini menyebabkan kerugian finansial akibat serangan kepada ATM, padahal kenyataannya mereka sangat rentan terhadap jenis serangan ini.
Hanya 19% bank yang menaruh perhatian terhadap serangan ke ATM dan mesin penarikan uang tunai.
Padahal laju pertumbuhan malware terus-menerus menargetkan ATM ini.
Intinya, berhati-hatilah saat memakai ATM.
Karena penjahat akan selalu mencari cara untuk membobol rekeningmu.
Apalagi, para penjahat ini lebih mudah mencuri data, akibat maraknya aktifitas mobile banking.
Terutama karena banyak orang punya nomor PIN yang sama antara ATM dan mobile banking. (*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya