Penggunaan istilah itu bisa jadi merujuk pada keberadaan suku tersebut di tengah-tengah hutan yang selalu menghindar jika bertemu orang.
Data faktual mengenai luas hutan Aceh mungkin masih diperdebatkan.
Verifikasi luas hutan Aceh ini memang bisa berubah baik factor kepentingan pemerintah sendiri, investor, maupun faktor rill seperti perubahan alam dan iklim.
Kalau kita ambil saja rujukan pemerintah sesuai SK Menhut No.170/KPTS-II/2000, luas hutan Aceh mencapai 3.549.813 hektare.
Terdiri dari 1.066.733 hektare hutan konservasi, 1.844.500 hektare hutan lindung, 37.300 hektare hutan produksi terbatas, dan 601.280 hektare hutan produksi tetap terbatas.
Dalam praktiknya, pengelolaan hutan di Aceh belum efisien.
Di banyak tempat, kita masih menemukan lahan-lahan yang tidak produktif. Tidak dikelola untuk pertanian dan perkebunan secara optimal, bahkan dibiarkan hingga berhutan lagi.
Di sepanjang pantai barat dan selatan Aceh, misalnya, banyak sekali areal hutan produksi yang dimanfaatkan.
Perambahan hutan
Sementara di tempat yang lain, perambahan hutan dilakukan secara massif baik oleh orang-orang lokal sendiri dengan memanfaatkan potensi kayu, maupun pihak pemerintah dengan dalih investasi.
Perilaku ini terjadi akibat pola hidup konsumtif yang memaksa masyarakat hidup praktis dengan mengeksploitasi sumber daya alam, bukan memanfaatkan sumber daya alam.
Harusnya kita paham, hutan bukan cuma milik orang Aceh yang sudah hidup dengan modernitas dan intelektualitas yang tinggi.
Di sana terdapat habitat-habitat lainnya yang belum dipelajari secara konprehensif.
Begitu juga dengan kemungkinan adanya habitat Suku Mante yang disebut oleh kakek saya serta video yang viral akhir-akhir ini.
Akhirnya saya merasa, pemerintah ataupun pihak terkait tak perlu terlalu latah menyikapi penemuan orang Mante sebagaimana video yang beredar.
Tak perlu merasa superior dengan menjadikan temuan itu sebagai proyek riset.
Karena pada akhirnya, yang mungkin ditimbulkan dari riset itu adalah kerusakan dengan mengatasnamakan ilmu pengetahuan.
Biarlah ekosistem yang ada di hutan lindung berjalan sebagaimana mestinya.
Kita hanya perlu saling memahami dan berbagi tempat tinggal.
Biarlah mereka dengan gaya hidup mereka yang kontemporer dan tradisional.
Karena saya yakin Suku Mante tersebut ada di belantara hutan Aceh.(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku