Pada tahun 1999-2001, Sylviana menjadi Kepala Biro Bina Sosial DKI Jakarta. Setelah itu, Sylviana menjadi Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta pada 2001-2004, Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI Jakarta pada tahun 2004-2008, dan Wali Kota Jakarta Pusat mulai tahun 2008 hingga 2013.
Sylviana merupakan perempuan pertama yang menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat.
Pada masa Joko Widodo menjadi Gubernur DKI Jakarta, Sylviana diangkat menjadi Asisten Sekda bidang Pemerintahan DKI Jakarta.
Karena posisinya itu, ia sempat menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Barat. Sylviana menggantikan posisi Burhanuddin, yang maju menjadi calon legislatif pada Pemilihan Gubernur tahun 2014.
Namanya semakin dikenal saat ia dilantik menjadi Plt Kepala Satpol PP DKI Jakarta menggantikan Effendi Anas yang pensiun.
Jabatannya itu hanya berlangsung selama satu tahun, sampai akhirnya Jokowi melantik Kukuh Hadi Santoso sebagai Kepala Satpol PP DKI Jakarta.
Nama Sylviana juga masuk sebagai salah satu dari sembilan calon Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta.
Posisi PNS nomor satu di DKI Jakarta kosong setelah Fadjar Panjaitan mengundurkan diri tahun 2013.
Namun, harapan Sylviana kandas setelah ia dilantik menjadi Deputi Gubernur bidang Budaya dan Pariwisata DKI Jakarta.
Posisi Sekda DKI Jakarta hingga kini diduduki oleh Saefullah.
Gagal menjadi Sekda DKI Jakarta, Sylviana yang juga aktif dalam keanggotaan berbagai organisasi dilirik menjadi calon wakil gubernur.
Selain Sylviana, Saefullah juga dilirik oleh partai politik. Akhirnya, Sylviana-lah yang diusung oleh empat partai politik dan diyakini mampu mendampingi Agus yang berlatar belakang militer. (*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |