Grid.ID - Sylviana Murni (58) mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (38).
Karena mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur, ia memutuskan mundur sebagai pegawai negeri sipil dan dari jabatan Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov DKI Jakarta.
Dalam putaran 1 pemilihan gubernur DKI Jakarta, pasangan Sylviana Murni dan Agus Yudhoyono kalah.
Mereka menjadi peraih suara terbuncit pada putaran pertama.
Konsekuensi kekalahan ini pun harus mereka terima karena gagal terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur serta kehilangan jabatan dan pekerjaan sebelumnya.
Agus kini belum memiliki pekerjaan baru, begitu pula dengan Sylviana.
(BACA JUGA Pelecehan, Wawancara Jadi Pramugari, Calon Pelamar Justru Diminta Lepas Baju)
Namun, sambil menghabiskan hari-harinya setelah pilkada, Sylviana rupanya memiliki kesibukan lain sebagai fotografer amatiran.
Hasil jepretannya pun di-posting melalui akunnya pada Instagram @sylvianamurni_.
Berikut foto-foto hasil jepretan kamera Mpok Sylvi.
Rencananya, Sylviana akan memamerkan karya fotonya di Museum Keramik Kota Tua, Jakarta, Sabtu (22/4/2017).
Pameran juga diramaikan coaching clinic fotografi, dimana satu di antara narasumbernya adalah Agus Harimurti.
Sylviana yang lahir di Jakarta, 11 Oktober 1958 itu, mengawali pendidikan di jurusan Hukum Administrasi Negara di Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta.
Ia kemudian menyelesaikan S2 di Fakultas Ekonomi Univesitas Indonesia dan S3 di Universitas Negeri Jakarta.
Ia mendapat gelar profesor dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta.
Namanya mulai dikenal saat tahun 1981, Sylviana dinobatkan sebagai None Jakarta. Saat itu, ia masih berusia 23 tahun dan duduk di semester akhir Fakultas Hukum Universitas Jayabaya.
Kiprah istri Gde Sardjana itu di Pemprov DKI Jakarta dimulai tahun 1985.
Ia menjadi staf penatar Badan Pembinaan, Pendidikan, dan Pelaksanaan Pedoman Pemghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP-7) DKI selama dua tahun hingga tahun 1987.
Kemudian Sylviana menjadi staf Biro Pembinaan Mental DKI Jakarta selama dua tahun, mulai dari tahun 1987-1989.
Kariernya terus menanjak menjadi Kepala Sub Bagian Pendidikan Luar Sekolah Biro Pembinaan Mental DKI Jakarta pada tahun 1989-1991.
Dari situ ia menjadi Kepala Sub Bagian Seni Budaya Biro Pembinaan Mental DKI Jakarta pada tahun 1991-1995, Kepala Bagian Kebudayaan Biro Pembinaan Mental DKI Jakarta pada 1995-1997.
Sylviana juga pernah cuti dari PNS DKI dan menjadi politisi.
Dia menjadi anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Golkar periode 1997-1999.
Setelah ada peraturan pemerintah (PP) yang mengharuskan PNS tidak memihak atau netral dari partai politik, Sylviana kembali memilih menjadi PNS DKI dan melepas jabatan anggota legislatifnya.
Pada tahun 1999-2001, Sylviana menjadi Kepala Biro Bina Sosial DKI Jakarta. Setelah itu, Sylviana menjadi Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta pada 2001-2004, Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI Jakarta pada tahun 2004-2008, dan Wali Kota Jakarta Pusat mulai tahun 2008 hingga 2013.
Sylviana merupakan perempuan pertama yang menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat.
Pada masa Joko Widodo menjadi Gubernur DKI Jakarta, Sylviana diangkat menjadi Asisten Sekda bidang Pemerintahan DKI Jakarta.
Karena posisinya itu, ia sempat menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Barat. Sylviana menggantikan posisi Burhanuddin, yang maju menjadi calon legislatif pada Pemilihan Gubernur tahun 2014.
Namanya semakin dikenal saat ia dilantik menjadi Plt Kepala Satpol PP DKI Jakarta menggantikan Effendi Anas yang pensiun.
Jabatannya itu hanya berlangsung selama satu tahun, sampai akhirnya Jokowi melantik Kukuh Hadi Santoso sebagai Kepala Satpol PP DKI Jakarta.
Nama Sylviana juga masuk sebagai salah satu dari sembilan calon Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta.
Posisi PNS nomor satu di DKI Jakarta kosong setelah Fadjar Panjaitan mengundurkan diri tahun 2013.
Namun, harapan Sylviana kandas setelah ia dilantik menjadi Deputi Gubernur bidang Budaya dan Pariwisata DKI Jakarta.
Posisi Sekda DKI Jakarta hingga kini diduduki oleh Saefullah.
Gagal menjadi Sekda DKI Jakarta, Sylviana yang juga aktif dalam keanggotaan berbagai organisasi dilirik menjadi calon wakil gubernur.
Selain Sylviana, Saefullah juga dilirik oleh partai politik. Akhirnya, Sylviana-lah yang diusung oleh empat partai politik dan diyakini mampu mendampingi Agus yang berlatar belakang militer. (*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |