Setelah pembangunan selesai, sistem kabel INDIGO (sebelumnya dikenal sebagai APX West & Central) ini akan memperkuat hubungan komunikasi antara Australia dan negara-negara di Asia Tenggara yang sedang berkembang pesat.
Kabel bahwa laut ini juga dapat mengurangi latency dan meningkatkan keandalan internet.
Menggunakan teknologi optik terpadu mutakhir, setiap dua pasang kabel serat optik dapat memiliki kapasitas minimal 18 Terabit per detik, dengan yang dapat ditingkatkan kapasitasnya.
Sistem ini memakai rancangan dua pasang serat optik ‘open cable’ dengan teknologi pembagian spektrum.
Anggota konsorsium akan memiliki spektrum tersendiri yang memberikan kemampuan secara independen untuk dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi ini.
Masing-masing anggota bisa meningkatkan kapasitas sesuai kebutuhan di kemudian hari.
(BACA JUGA WAH! 5 Cara di Bawah Bisa Bikin Kamu Berhasil Dalam Online Dating! )
Sistem kabel laut INDIGO membentang sepanjang kurang lebih 9000 km yang menghubungkan Singapura dan Perth, sampai ke Sydney.
Dalam sistem ini ada tambahan dua pasang kabel serat optik yang menghubungkan Singapura dan Jakarta, lewat unit percabangan (branching unit).
Sistem kabel laut ini akan mendarat di fasilitas stasiun kabel laut yang saat ini telah ada di Singapura, Australia dan Indonesia.
Menurut David Burns, Managing Director, Global Services and International, Telstra Group, pertumbuhan konsumsi data internet yang mencapai 70% tahun lalu di Asia membuat investasi di jaringan internasional menjadi hal yang penting.
Sementara Chris Hancock, CEO, AARNet, dalam keterangan yang diterima wartawan Grid.ID (6/7), menjelaskan bahwa hal ini akan menjadi infrastruktur teknologi penting yang menghubungkan Asia Tenggara dan Australia.
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan