Sambil menikmati keheningan malam musim dingin, Mohr menatap ke sebuah kartu Natal.
Ia yang tengah memikirkan pertunjukan Natal tiba-tiba teringat sebuah puisi yang pernah ia tulis beberapa tahun sebelumnya.
Puisi itu adalah tentang malam ketika para malaikat mengumumkan kelahiran Mesias yang ditunggu-tunggu bagi para gembala di lereng bukit.
Baca Juga : Natal 2018: Inilah 7 Makanan Tradisional Natal dari Berbagai Negara di Dunia
Mohr menganggap kata-kata itu bisa menjadi pujian yang baik untuk pertunjukan pada malam Natal berikutnya.
Sayangnya, dia tidak memiliki alat musik yang bisa dibawakan bersama puisi itu.
Keesokan harinya Mohr pergi untuk menemui pemain organ gereja, Franz Xaver Gruber.
Gruber hanya memiliki waktu beberapa jam untuk menghasilkan melodi yang bisa dimainkan dengan gitar.
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | UNESCO,home.snu.edu |
Penulis | : | Fahrisa Surya |
Editor | : | Fahrisa Surya |