Pada awalnya, anak-anak akan mengalami sedikit kesulitan dengan jumlah uang yang tiba-tiba melonjak.
Mereka harus belajar membedakan antara membelanjakan uang saku dan membelanjakan uang yang sudah dianggarkan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu.
(BACA JUGA Bella Luna Akui Terima Uang Rp 50 Juta Dari Pengacara Beristri, Jadi Benar Buat Perbesar Payudara?)
Semakin bertambah besar, kebutuhan dan kemampuan anak untuk memikul tanggung jawab akan makin membesar.
Demikian pula seharusnya uang saku mereka.
Jumlah uang saku sebaiknya dipertimbangkan tiap tahun misalnya pada awal tahun pelajaran baru atau hari ulang tahun mereka.
Naikkan uang saku secara tetap dan tambah pula tanggung jawab mereka.
(BACA JUGA 8 Fakta Kekayaan Uang Miliaran Eyang Subur yang Fantastis! )
Misalnya, remaja yang sudah menunjukkan tanggung jawab dalam mengelola uang, bisa diberi kepercayaan untuk mengatur sendiri anggaran pakaian mereka.
Ini bisa dimulai dengan suatu anggaran kecil setiap bulan atau catur wulan untuk kebutuhan pakaian yang tak seberapa.
Kemudian, naikkan anggaran ini sehingga mereka bisa mengatur kebutuhan semua pakaian mereka, kecuali pakaian-pakaian istimewa untuk hari-hari besar.
Semakin anak bertambah dewasa, sudah waktunya mereka diikutsertakan membicarakan anggaran belanja keluarga.
(BACA JUGA Miris, Demi Uang Rp 33 Miliar, Gadis Ini Rela Melepas Keperawanannya)
4. Uang saku dan hukuman
Jangan menahan uang saku sebagai hukuman, kareha bisa membawa akibat negatif.
Seorang anak yang bisa dan terlatih baik, tetapi tidak melakukan suatu tugas tambahan sesuai kemampuannya, memang pantas tidak diberi uang saku.
Untuk itu buatlah kesepakatan lebih dulu, dan jangan menyimpang dari kesepakatan itu.
Bila seorang anak merusakkan sesuatu, misalnya memecahkan kaca jendela tetangga sebelah, dia harus membayar ganti rugi dengan uang sakunya.
(BACA JUGA Yang Bikin Bella Luna Ogah Perpanjang Kontrak Nikah, Uang Bulanan Nggak Lancar! )
Lewat proses latihan yang panjang dan uji coba, kamu bisa membantu anak menghargai nilai uang.
Dalam proses ini, kamu sendiri juga bisa belajar banyak tentang soal uang.
Lebih-lebih, kamu bisa menghindarkan anak dari kesalahan-kesalahan pahit dan menyakitkan yang pernah kamu lakukan dalam usaha mengelola uang sebaik mungkin.
Selamat mencoba. (*)