Ia memilih tidak percaya dan terus meyakini suami tercintanya masih hidup.
Pasa bersama anak dan keluarganya terus berdoa untuk keselamatan Samuel.
Namun sayangnya kabar kematian Samuel sampai ke telinganya.
"Hati saya hancur, waktu mendengar kabar penembakan itu. Saya bingung harus menghubungi siapa. Saya tidak tahu lagi, berhari-hari saya nantikan kabar keselamatannya. Waktu bosnya telepon pada hari Rabu, kaki saya seperti sudah melayang," ungkapnya.
Natal sudah di depan mata, namun harapan sang suami bisa berkumpul merayakannya bersama di Jahab, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur sirna sudah.
Meski telah kehilangan sang suami, kini Pasa akan melanjtkan hidup dengan modal doa dan keyakinan perlindungan Tuhan.
Baca Juga : 10 Fakta Egianus Kogoya, Pemimpin KKSB yang Diduga Membunuh 31 Pekerja di Nduga, Papua
Keyakinan tersebut membantunya untuk kembali bersemangat membesarkan anak-anaknya seorang diri.
Source | : | kompas,tribunnew.com |
Penulis | : | Dwi Ayu Lestari |
Editor | : | Dwi Ayu Lestari |