“Para ambulans itu juga mendengarkan radio yang sama kayak kita, jadi mereka juga merespon sesuai protap. Mereka kirim 4 unit juga.” Sahut Haji.
Benar saja, kekhawatiran Haji terbukti ketika melihat jalanan menuju ke rumah yang terbakar begitu sempit dan hanya cukup untuk satu mobil.
“Wah, kita sebaiknya standby di sini saja” kata Senior lewat radio yang mengarahkan rombongan di tepi jalan Warung Jati Timur.
Rombongan pun parkir menunggu aba-aba dari tim respon pertama yang berada di lokasi.
Dokter dan Senior pun bergegas menuju ke lokasi kebakaran dengan berjalan kaki.
(BACA JUGA: 5 Posisi Duduk yang Bisa Membongkar Kepribadianmu, Kok Bisa? ini Penjelasannya)
Di horizon di atas atap rumah-rumah pemukiman yang padat terlihat asap tebal yang menjulang tinggi.
Sementara Bola dan Anto berinisiatif mengatur lalu lintas, karena posisi parkir rombongan pemadam kebakaran yang memakan banyak tempat di jalan, sehingga lalu lintas terganggu.
“Sebenarnya kalau sesuai protap, harusnya ini Polisi dan Dishub juga merespon dengan mengirim orang untuk bantu kita atur lalu lintas nih” ujar Bola.
“Soalnya kalau semua mengandalkan pemadam saja, lalu siapa yang madamin api dong?” ujar Bola kesal.
Tak lama, asap yang tadinya membumbung tinggi sedikit demi sedikit mulai samar dan akhirnya tidak terlihat lagi.
Dokter dan Senior pun kembali ke rombongan, “Satu rumah habis dilalap api, namun unit Kalibata dan Kemang sudah dapat mengatasinya” sahut Senior.