Survei tersebut meminta anak muda untuk membuat konten di setiap platform media sosial yang mereka gunakan.
Kontennya berdasarkan pada 14 masalah kesehatan dan kesejahteraan, dua masalah yang oleh para ahli disebuat sebagai masalah yang paling signifikan.
Menurut penelitian tersebut, orang muda mengatakan bahwa ada empat dari platform sosial media yang paling banyak digunakan, Facebook, Twitter, Snapchat, dan Instagram.
Keempatnya ternyata membuat perasaan mereka menjadi cemas dan semakin buruk.
Laporan tersebut mengatakan satu dari enam anak muda akan mengalami gangguan kecemasan di beberapa titik dalam kehidupan mereka.
(BACA JUGA Ini Kunci Sophia Latjuba Menjaga Anak Dari Lingkungan Sosial Media)
Tingkat kecemasan dan depresi yang mereka rasakan meningkat 70% selama 25 tahun terakhir.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa visual Instagram dan Snapchat menjadi pemicu mengapa mereka menjadi cemas.
"Sangat menarik untuk melihat peringkat Instagram dan Snapchat sebagai yang platform sosial media terburuk untuk kesehatan mental. Kedua platform sangat terfokus pada gambar dan tampaknya membuat perasaan mereka menjadi tidak mampu dan cemas," ujar Shirley Cramer CBE, Chief Executive RSPH yang dikutip Grid.ID dari Mashable.
Laci Green, seorang YouTuber dengan 1,5 juta pelanggan, mengatakan bahwa media sosial telah mengubah bagaimana orang bersosialisasi, berkomunikasi, dan membentuk hubungan.
"Karena platform seperti Instagram dan Facebook menyajikan visual dari orang-orang yang kita kenal dan di sekitar kita, maka mudah realitas perspektif kehidupan kita menjadi terdistorsi," kata Green.
Hal ini bisa saja sedikit menipu atas apa yang diunggah.
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?