Tak disangka, usahanya yang terkesan mustahil itu, tak lama lagi membuahkan hasil.
Pada 19 Mei 2017, ia telah tiba di Abu Dhabi, Uni Emirat arab.
Kepada Khaleej Times, Khamim menceritakan perjalanannya.
Khamim meyakini bahwa berjalan kaki adalah keutamaan dalam menunaikan ibadah haji.
Ini yang menjadikan alasan baginya untuk melakukan perjalanan dahsyat ini.
Menguji kekuatan fisik dan spiritual merupakan alasan utamanya untuk berjalan kaki.
Yang luar biasa lagi, selama perjalanan, Khamim menjalankan ibadah puasa setiap hari.
Kebiasaan berpuasa setiap hari, kecuali di hari besar agama Islam, telah ia lakukan selama lima tahun terakhir.
Kondisinya yang berpuasa, membuatnya hanya berjalan di malam hari.
Dalam kondisi fisik yang baik, ia dapat menempuh perjalanan sepanjang 50 kilometer dalam semalam.
Bila ia lelah, ia 'hanya' bisa menempuh 15 kilometer.
Tuhan seakan melindungi Khamim.
Selama perjalanan ini, ia hanya dua kali mengalami sakit yaitu ketika ia di Malaysia dan India.