"Aku sangat sedih karena aku ingin menyelesaikannya,"
"Aku merasa, apa yang aku katakan haram untuk diperdengarkan orang lain,"
"Tapi aku sangat bahagia, karena pada akhirnya, aku menunjukkan bahwa lesbian itu bukan orang aneh,"
"Ada kalimat lain yang ingin kuungkapkan, tapi tiba-tiba mikrofon dimatikan,"
Savannah yang sudah menyadari bahwa dirinya lesbian, ternyata sudah mendapat support dari kedua orangtuanya.
Ibu Savannah, yang juga hadir di gereja, pun menyatakan kekecewaannya terhadap sikap gereja.
"Dia berlari dan menangis ke arahku. Kami berdua lalu pergi. Dan aku terus mengusap air matanya, dan hanya bisa mengatakan, apa yang dia lakukan tak ada salahnya,"
"Tak ada yang salah dengannya. Dia berani dan cantik,"
"Aku marah (kepada gereja) karena telah menyakitinya, apapun alasannya,"
Menurut ibu Savannah, anaknya itu sudah menyampaikan ingin memberi pengakuan di depan jemaat gereja.
Ia pun mendukungnya.
Alasan Ibu Savannah, memusuhi atau menekan anak yang punya kecenderungan seksual berbeda, toh, tak akan membuat anaknya berubah. (*)
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Penulis | : | Aji Bramastra |
Editor | : | Aji Bramastra |