Direktur Arakan Project (Organisasi HAM berbasis di Thailand), Chris Lewa, memantau apa yang terjadi di Rakhine.
Dia mengatakan setidaknya ada puluhan orang Rohingya telah dibunuh oleh militer dan etnis Burma.
Dikutip wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai, dari BBC World Service, Lewa mengatakan, "Sedikitnya 130 orang telah terbunuh."
Meski, "Sebenarnya kami pikir lebih dari itu."
(Baca juga: Akan Segera Menikah Dengan Laudya Cynthia Bella, Ini Bukti Engku Emran Adalah Suami Idaman)
As #Rohingyas pour into Bangladesh, their villages across in Burma are burning. @hrw @TejshreeThapa https://t.co/mz9Wem5Ro6 pic.twitter.com/XfTLLNJcmi
— meenakshi ganguly (@mg2411) September 5, 2017
"Temuan kami sekarang, setelah pembunuhan, militer dan warga sipil lainnya mengumpulkan mayat dan kemudian membakarnya agar tak meninggalkan bukti apapun."
Human Rights Watch (HRW) menganalisis gambar terbaru pada daerah tersebut.
Mereka menganalisis setidaknya ada 700 bangunan yang tampaknya terbakar dalam satu desa.
Wakil direktur HRW untuk Asia, Phil Robertson, berkata, "Citra satelit baru-baru ini menunjukkan telah terjadi kehancuran total sebuah desa Muslim."
(Baca juga: 6 Kesalahan Dalam Mengaplikasikan Makeup Yang Wajib Kamu Tahu, Nomor 4 Pasti Sering Kamu Lakukan)
The line of Rohingya Muslims fleeing Myanmar is miles long. The violent cruelty of Burmese forces there is unfathomable. Via @MatthewFSmith pic.twitter.com/FILXkd1WVE
— Kenneth Roth (@KenRoth) September 4, 2017
"Ada kekhawatiran tingkat kerusakan di negara bagian Rakhine utara dapat menjadi lebih parah daripada yang diperkirakan semula."
Padahal, "Ini hanya satu dari 17 situs yang jadi tempat titik pembakaran muncul."
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |