Seperti yang dilakukan oleh warga yang bisa menampung 50 orang beserta fasilitas air bersih, tempat tidur dan makanan sehari-hari di Pejeng Kangin Tampak Siring.
Begitu juga warga bernama Nyoman Suardika yang menyediakan tempat penampungan ternak di wilayah Besang Kawan Klungkung secara gratis.
Bahkan juga menyediakan tempat pengungsian di dekatnya untuk kapasitas 30 orang sehingga bisa mencari pakan ternaknya. Bantuan masyarakat secara swadaya juga banyak dilakukan.
Misteri Gunung Agung Bali, Para Pendaki Dilarang Bawa Makanan Ini!
"Ini adalah modal sosial yang luar biasa. Masyarakat secara mandiri dan spontan saling membantu anggota masyarakat yang mengungsi," ujarnya.
Upaya masyarakat ini layak diapresiasi dan didorong agar tidak bergantung pada bantuan pemerintah.
"Pemerintah pasti akan memberikan bantuan kepada para pengungsi namun ada beberapa kendala di lapangan yang sangat dinamis," kata Sutopo.
Peningkatan aktivitas Gunung Agung memang menjadi sorotan dunia.
Tak pelak, media asing turut memberitakan kondisi terkait Gunung Agung, seperti dimuat www.news.com.au, Sabtu (23/9/2017), Pukul 14.28 Wita.
Dikutip dari news.com.au, dijelaskan para turis di Pulau Bali mulai merasa cemas setelah pemerintah menaikkan status Gunung Agung dari siaga ke tingkat tertinggi, Awas.
"Tentu saja itu akan meletus," kata seorang pria yang berdiri di sawah sembari menghadap ke Gunung Agung.
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |