Dikutip wartawan Grid.ID dari BBC, Gary Nabel, seorang peneliti dari program ini mengatakan, "Ini adalah tingkat perlindungan yang cukup mengesankan."
"Kami meraih cakupan 99 persen dan mendapatkan cakupan pada konsentrasi antibodi yang sangat rendah."
Bagi International Aids Society (IAS), ini adalah terobosan menarik.
Percobaan pada manusia diperkirakan akan dimulai pada akhir 2018.
Ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasilnya dapat dikonversi pada manusia.
"Antibodi bertenaga super ini tampaknya akan melampaui alam dan dapat memiliki banyak kemampuan daripada yang kita bayangkan sampai saat ini," ungkap Linda-Gail Bekker, presiden IAS.
"Ini adalah hari-hari awal."
(Baca juga: Makeup Laudya Cynthia Bella dan Raisa saat Menikah Dapat Banyak Kritikan, Vicky Shu Malah Banjir Pujian)
"Sebagai seorang ilmuan, saya berharap untuk melihat percobaan pertama dapat dimulai di tahun 2018."
Program penelitian ini juga dibantu oleh ilmuan dari Harvard Medical School, Scripps Research Institute, dan MIT.
Kemampuan dari ciptaan ini akan berfokus pada 3 poin pada virus HIV.
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |