"Jika Anda memiliki anak kecil yang merangkak di lantai, lebih penting lagi tidak mengenakan sepatu untuk aktivitas di luar di dalam rumah."
Cara menghentikan penyebarannya yaitu, "Saat bepergian cobalah untuk menempatkan sepatu di tas kain di koper untuk mencegah bakteri berpindah ke pakaian," kata Vicky.
(BACA: Krisdayanti Ucapkan Hal Ini Pada Anak Tirinya, Ternyata Begini Hubungan Mereka)
5. Spons
Spons cuci piring seharusnya menyingkirkan kotoran, namun menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh badan kesehatan AS NSF International, bekas bakteri coliform - yang mengandung salmonella dan E. coli - ditemukan pada 75 persen dari spons yang mereka uji.
Mengapa begitu kotor?
"Spons adalah tempat berkembang biak yang ideal bagi mikroba karena lingkungan yang bergizi, hangat, lembab, dan bahan bergizi dari limbah makanan," jelas Paul.
"Saya secara teratur meneliti spons dapur dan menemukan bahwa mereka membawa salmonella, campylobacter, staphylococcus, E. coli dan listeria, yang semuanya dapat menyebabkan infeksi usus dan kulit ringan sampai parah."
Cara menghentikan penyebarannya yaitu dengan mengganti spons setiap bulan dan cuci mereka pada suhu tinggi di mesin pencuci piring seminggu sekali.
(BACA: Inikah Malaikat Ganteng Tanpa Sayap dari Korea?)
6. Tempat liburan
Tidak ada yang bisa terhindar dari bakteri, bahkan di saat tengah berlibur.
Minum? Sebuah studi tentang hotel di AS oleh ABC News ditemukan di 11 dari 15 gelas minum belum pernah diganti atau baru saja dibilas dan diseka dengan kain kotor.
Lampu: Lampu utama dan sakelar lampu samping tempat tidur adalah dua tempat paling terkontaminasi bakteri di kamar hotel, sebuah studi oleh University of Houston ditemukan.
Tempat tidur: Tempat tidur di hotel memiliki beberapa jumlah kuman tertinggi dalam studi Universitas Leeds Beckett.
Satu, dari hotel bintang lima, sangat tinggi sehingga "tak terukur". (Kompas.com/Kahfi Dirga Cahya)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Perabot Rumah yang Bisa Jadi Sumber Penyakit
Viral, Warung Mie Ayam di Magelang Ini Banderol Harga Rp 2 Ribu per Mangkok, Penjual Akui Gak Rugi dan Malah Makin Laris, Ini Alasannya
Penulis | : | Atikah Ishmah W |
Editor | : | Atikah Ishmah W |