Dr. Michael Zinaman, ginekolog St. Elizabeth’s Medical Center di Boston melakukan penelitian dengan mengamati 141 perempuan di Los Angeles.
Hasilnya, 66 persen perempuan mengaku mencuci, mengoleskan, atau bahkan memasukkan lubrikan yang dijual bebas di pasaran, selain pembalut.
Sementara, sekitar 45 persen diketahui menggunakan produk yang mengandung cuka dan garam.
Sekitar 17 persen memakai produk yang menggunakan campuran petroleum jelly serta 13 persen menggunakan minyak.
Berdasarkan tes di laboratorium, perempuan yang menggunakan produk pembersih Miss V tanpa memasukkannya ke Miss V seperti minyak lebih berisiko memiliki infeksi bakteri dan jamur.
Menurut peneliti peningkatan risiko ini disebabkan oleh perubahan pH internal dan mikroba baik dalam Miss V.
Pada dasarnya, Miss V yang sehat mampu membersihkan dirinya sendiri, produk pembersih Miss V justru akan merusak keseimbangan pH dan bakteri baik yang ada di dalamnya.
Hindari mencuci berlebihan, douching, atau menggunakan sabun.
Hanya bilas Miss V bagian luar dengan air hangat.
‘Mainan’ Untuk Bercinta
Kebanyakan produk sex toys dibuat dari bahan PVC (Polyvinyl Chloride), bahkan sebagian mengandung campuran kimia phthalates.
Kedua bahan ini sangat berbahaya, karena langsung kontak dengan area-area sensitif.
Penulis | : | Justina Nur Landhiani |
Editor | : | Justina Nur Landhiani |