Laporan wartawan Grid.ID, Puput Akad
Grid.ID - Bocah obesitas asal Karawang, Jawa Barat, kembali menjadi perbincangan setelah berat badan Arya Permana berkurang drastis setelah ia menjalani operasi bariatrik yang dikenal memiliki sederet prosedur serta efek samping di baliknya.
Memiliki prosedur yang rumit serta sejumlah efek samping di baliknya, operasi bariatrik menjadi salah satu metode yang dijalani bocah obesitas agar berat badan Arya Permana dapat kembali normal.
Berkat sederet prosedur operasi bariatrik yang dijalani si bocah obesitas, berat badan Arya Permana yang dulunya mencapai 192 kg kini menyusut jadi 90 kg, meski terdapat pula sejumlah efek samping yang mengintainya.
Kabar terbaru mengenai Arya diketahui dari Facebook sang ayah, Ade Soemantri Kusumah yang mengunggah transformasi bentuk tubuh putranya itu melalui laman Facebook pribadinya.
Baca Juga : Operasi Bariatrik, Solusi Obesitas yang Juga Mampu Turunkan Risiko Berbagai Penyakit pada Remaja
Lewat unggahan Facebook Ade Soemantri Kusumah pada (19/12/2018), terungkap berat badan Arya telah mengalami penurunan drastis yang dulunya mencapai192 kg, maka kini menjadi 90 kg.
Setelah bertahun-tahun memberikan makanan berlebih pada Arya, kedua orang tuanya, Ade dan Rokayah Soemantari akhirnya memutuskan untuk membawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
Mengutip Kompas.com (24/7/2018), terungkap Arya telah menjalani operasi bariatrik atau operasi penyempitan lambung di RS Omni Alam Sutera, Tangerang, Banten pada April 2017 lalu.
Hal ini lantaran berat tubuhnya yang melewati batas normal untuk anak seusianya sehingga pihak rumah sakit menyarankan Arya untuk melakukan operasi bariatrik.
"Lambungnya hanya disisakan 30 persen dari ukuran semula," tutur sang ayah seperti dilansir Kompas.com.
Itulah mengapa Arya kini gampang merasa kenyang meski ia harus menjalani serangkaian diet ketat untuk menurunkan berat badannya.
Lantas, apakah operasi bariatrik seperti yang dijalani oleh Arya Permana?
Mengutip laman Mayoclinic.org, operasi bariatrik atau operasi penyempitan rongga lambung membantu orang dengan kasus obesitas ekstrem agar dapat menurunkan berat badannya.
Operasi ini menjadi pilihan ketika penderita obesitas tak bisa menurunkan berat badannya secara alami melalui diet maupun olahraga biasa.
Baca Juga : Selain Arya Permana, Inilah Kisah Silvia Dwi Susanti yang Sempat Alami Obesitas Hingga 179,3 kg
Melalui operasi ini, rongga lambung yang telanjur melar karena terlalu sering mengonsumsi makanan dalam porsi besar akan diperkecil melalui tindakan medis.
Terdapat sejumlah metode dalam melakukan operasi bariatrik, namun metode roux-en-y merupakan metode yang paling umum dijalankan.
Prosedur yang dijalani ialah dokter bedah akan memotong bagian atas lambung dan menutupnya agar terpisah dari bagian lambung lainnya.
Operasi ini akan menjadikan kantong lambung (pouch) berukuran lebih kecil daripada ukuran semula.
Selain itu, dokter bedah akan memotong sebagian usus kecil (jejunum) dan membuat sebuah saluran baru yang langsung menghubungkan kantong lambung dengan usus kecil.
Seperti inilah gambaran yang bentuk lambung sebelum dan sesudah melalui operasi bariatrik yang diunggah oleh situs Mayoclinic.org.
Baca Juga : Selain Arya Permana, Inilah Kisah Silvia Dwi Susanti yang Sempat Alami Obesitas Hingga 179,3 kg
Dampak yang dirasakan pasien yang menjalani prosedur ini adalah rongga lambung yang lebih kecil membuat mereka mudah merasa kenyang.
Kinerja lambung untuk mencerna makanan juga lebih optimal lantaran makanan yang masuk akan diolah perlahan dan berefek pada rasa kenyang lebih lama meski asupan makanan dikurangi.
Operasi bariatrik dapat menurunkan sejumlah risiko kesehatan yang berkaitan dengan obesitas, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan kadar kolestrol tinggi.
Meski memiliki segudang manfaat, namun terdapat pula sederet efek samping dari operasi ini yang perlu diperhatikan.
Mengutip laman Mayoclinic.org, efek samping yang ditimbulkan oleh prosedur ini meliputi infeksi, diare, kekurangan, nutrisi, batu empedu, hernia, hingga hipoglikemia (kadar gula darah rendah).
Baca Juga : 3 Cara Bocah Obesitas, Arya Permana, Turunkan Berat Badannya Sampai 102 Kg
Tak hanya itu, banyak pasien yang telah menjalani operasi ini berhasil menurunkan berat badan mereka secara cepat, tetapi beberapa saat kemudian mengeluhkan berat badan mereka kembali seperti semula.
Pada kasus Arya Permana, penurunan berat badan drastis yang dialaminya tak merta hanya mengandalkan operasi bariatrik.
Ia juga melakukan serangkaian diet untuk mengurangi porsi serta mengganti pola makannya yang tidak sehat, seperti mi instan dan minuman kemasan.
Menu inipun diganti dengan kombinasi buah dan sayuran bergizi yang disarankan ahli gizi yang menanganinya.
Selain itu, Arya juga melakukan olahraga intensif dibantu penggiat fitnes, Ade Rai agar ia dapat menemukan pola olahraga yang tepat dan memudahkannya dalam beraktivitas sedikit demi sedikit. (*)
Baca Juga : Inilah Penampilan Arya Permana Sekarang, Sang Bocah Obesitas Usai Turunkan Berat Badan Hingga 102 Kg
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Facebook,mayoclinic.org,Kompas |
Penulis | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |
Editor | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |