Sayangnya, teknik ini baru dapat menghasilkan gambar beresolusi rendah.
Ini membuat para peneliti tak mungkin untuk mengetahui apakah hamparan yang baru ditemukan tersebut berbentuk secara horizontal atau sejajar dengan galeri utama.
Tak dapat dipastikan apakah itu adalah rongga lebih kecil yang saling berdekatan.
"Apa yang kita yakin tentang hal ini, intinya ada kekosongan di sana," ungkap Mehdi Tayoubi, Presiden sekaligus co-founder HIP Institute.
(Baca juga: Astaga, Ayah Menggauli Anak Kandungnya yang Masih Ngompol! Alasannya Ingin Cek Keperawanan Anaknya!)
HIP Institute adalah sebuah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk studi, pelestarian, dan transmisi warisan budaya melalui penerapan teknologi inofatif.
"Ini sangat mengesankan, dan belum ada teori mana pun yang menjelaskannya."
Guna menjelaskan lebih jauh tentang tujuan adanya rongga ini, Mehdi meminta sejumlah spesialis arsitektur Mesir kuno untuk mengajukan gagasan tentang segala kemungkinan.
Adanya rongga ini mungkin telah mengurangi berat atap galeri utama.
Namun juga ada dugaan ini adalah sebuah koridor yang tak diketahui hingga sekarang.
Kembali dikutip dari The Guardian, saat ini tak ada rencana untuk melakukan pengeboran guna mengeksplorasi rongga tersebut.
Mendadak Catwalk, Fitri Tropica Bangga Berhasil Ajak sang Suami Tampil Jadi Model
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |