"Jasa Marga telah menyiapkan program Alih Profesi (A-Life), dengan program itu terdapat lebih dari 900 formasi di kantor pusat, cabang maupun anak usaha Jasa Marga," ucapnya.
Pakar perkotaan dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna memuji langkah pemerintah dalam menerapkan uang elektronik di tol.
Menurut Yayat, hal ini merupakan terobosan dalam sistem pembayaran transportasi.
Hal ini catatan luar biasa untuk Jabodetabok, selain kereta dan transjakarta, pemabayaran tol pun kini sudah non-tunai seluruhnya," ujarnya.
Sebagai informasi, saat ini terdapat sejumlah bank yang melayani pembayaran non-tunai di tol yakni BRI, BNI, Bank Mandiri dan BCA.
"Perwakilan dari Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) Nandan Sandaya mengungkapkan, saat ini terdapat sekitar 1,5 juta keping kartu gratis yang diedarkan Himbara sejak 16 Oktober lalu.
"Jika kartu habis maka baru dikenakan harga normal," jelasnya.
Nandan juga melanjutkan, bahwa pihak perbankan mendukung sepenuhnya kegiatan pembayaran non-tunai di tol ini.
Selain itu, masyarakat juga bisa melakukan isi ulang (top uo) di bank maupn merchant yang telah bekerja sama," ujar Nandan.
Melihat optimisme dari berbagai pemangku kepentingan terhadap penerapan uang elektronik di tol, sudah seharusnya masyarakat tidak mempermasalahkan kebijakan ini.
Masyarakat justru patut berbangga karena bisa menikmati langkah maju dalam dunia transportasi Tanah Air.
Jadi, tunggu apalagi buat kamu yang belum menggunakan dan masih merasa bingung, sebaiknya segera beralih menggunakan e-tol yang praktis dan menguntungkan.(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku