Di Ngarum, Blitar, pasukan Damarwulan sudah bertempur melawan pasukan Belanda. Pasukan tentara Indonesia ini harus memilih jalan desa dan pegunungan untuk menghindari Belanda.
Bukan takut, tetapi tujuan utama pasukan Damarwulan itu adalah bertempur untuk merebut Jember, bukan perang di wilayah lain.
Baca Juga : Ditangkap Lagi Setelah Lima Bulan Bebas, Jupiter Fortissimo Tampak Gemuk
Perjalanan sampai di Kepanjen, Malang, disana pula pasukan yang gagah berani itu bertempur melawan Belanda, sehingga harus mencari jalan melingkar-lingkar agar tidak bentrok langsung dengan pasukan musuh.
Pasukan TNI harus menelikung di hutan kawasan Semeru, untuk menghindari perang terbuka dengan pasukan Belanda.
Sampai di Dampit (Malang Selatan), Pronojiwo hingga Lumajang, pasukan ini terus diadang oleh Pasukan Belanda.
Sampai di perbatasan Lumajang-Jember, pasukan beberapa kali terlibat bentrok senjata melawan pasukan musuh.
Akhirnya pasukan Brigade Damarwulan berhasil masuk ke Jember lewat jalur selatan. Ketika mulai masuk ke Jember, Pasukan dipecah menjadi beberapa bagian dengan jalur berbeda-beda dan kelak akan bertemu di desa Socapngepok.
Pasukan komando yang disitu ada Lektol. Moch. Sroedji dan Lekol. dr. RM. Soebandi serta para asisten brigade menuju jalur sampai ke desa Karang Kedawung.
Saat itu, Belanda sudah pasang mata-mata. Sekitar pukul 07.00, saat pasukan baru saja mendapat ransum sarapan berupa nasih bungkus dari penduduk, bala tentara Belanda melakukan serangan langsung terhadap posisi tentara Brigade Damarwulan.
Pecah perang.
Tembak menembak tak bisa dihindari. Serangan mendadak itu membuat pasukan TNI kalang kabut.
Komandan Brigade Lektol. Moch. Sroedji dan Lektol. dr. RM Soebandi memerintahkan pasukan segera menghindari masuk ke hutan, sekaligus memerintahkan masyarakat tiarap agar selamat dari terjangan perluru: “Tiarap....tiarap, badan telungkup di tanah,” begitulah teriakan Sroedji dan Soebandi, agar masyarakat aman.
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya