Farrel merasa takjub dengan sistem dan teknologi yang diterapkan di kantor Google.
"Senang sekali, jadi kantornya itu seperti kompleks, bersih dan teknologinya luar biasa, ada mobil pintar, mobil listrik, dan ada sepeda. Internetnya juga cepat sekali," ujarnya
Ingin berbagi
Menurutnya, banyak pelajaran yang didapat selama dirinya berada di kantor Google.
Salah satunya adalah keterbukaan dalam sharing mengenai penelitian dan saling memberi masukan.
Mereka terbuka membeberkan ide-ide tanpa takut dicuri oleh orang lain sehingga dalam sharing tersebut setiap orang didorong untuk semakin berkembang dan diberi masukan agar penelitiannya sempurna.
"Yang membuat saya tersentuh itu, banyak yang usianya baru 30 tahun sudah S-3.
"Saya tanya apa motivasinya sekolah cepat, ternyata mereka ingin biar cepat membagikan ilmunya untuk dunia, semakin lama lulus, semakin lama pula membagikan ke dunia," ujarnya.
Nilai itulah yang selanjutnya akan dilakukan oleh Farrel setelah pulang ke Indonesia.
(BACA: Dua Jempol, Inilah 3 Tentara Wanita Prajurit Kopassus yang Berprestasi Dalam Terjun Payung)
Farrel ingin membagikan pengalaman dan ilmu yang didapatnya kepada semua orang.
"Penelitian saya saat ini sudah digunakan, tetapi masih terus disempurnakan. Tetapi, secara pribadi ingin berbagi ilmu dan cerita untuk orang lain, ini yang paling penting, terus membuat komunitas pelajar di Yogya yang suka dengan penelitian dan komputer," tuturnya.
Belum lama ini, Farrel menorehkan prestasi menjadi juara di ajang peneliti Blia Jakarta 2017 Center for Young Scientist.
"Kemarin berhasil diterima dan juara di peneliti blia Jakarta 2017 Center for Young Scientist.
Tahun lalu saya masukkan proposal penelitian dengan judul yang sama, tetapi tidak diterima," ucapnya.
Farrel mengungkapkan, selain bimbingan, dukungan dan doa restu kedua orangtua, filosofi hidupnyalah yang menuntunnya hingga sampai seperti saat ini. Filosofi hidupnya adalah 5T yang diambilnya dari pitutur Jawa.
"Filosofi hidup saya 5T, takon, teken, teteg, tekun, tekan. Kurang lebih, takon itu jangan malu bertanya. Teken berdoa dan pasrah kepada Tuhan. Teteg itu tidak goyah atau tidak gampang menyerah. Tekun ya tekun dalam belajar, lalu tekan itu kalau empat hal itu sudah dilakukan maka yang diinginkan tercapai," ujarnya. (*)
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul: Penelitiannya Ditolak 11 Kali di Indonesia, Siswa dari Yogya Ini Malah Diundang Google?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adrie P. Saputra |
Editor | : | Adrie P. Saputra |