Angling Dharma juga memutuskan untuk menemani Setyawati dan mereka akan melakukan pati obong bersama.
Tapi, Angling Dharma malah mengingkari janjinya dan tidak ikut terjun ke dalam api saat istri tercintanya telah luruh menjadi abu.
Baca Juga : Bentuk Garis Tangan Seseorang yang Diprediksi Punya Banyak Kekayaan di Masa Depan, Kamu Termasuk?
Pati obong juga terkadang dilakukan karena ingin membuktikan sesuatu yang benar, seperti dalam kisah Rama dan Shinta.
Di India, tradisi ini telah dilarang oleh pemerintah kolonial Inggris sejak tahun 1859.
Tapi masih dipraktikkan secara sembunyi-sembunyi dibeberapa daerah bagian India.
Pemerintah India juga melarang hal ini dan akan menghukum siapapun yang masih memaksa para wanita ini untuk ikut dibakar bersama mayat suaminya.
Baca Juga : Bermodalkan Belut, Begini Trik 'Wanita Malam' Di Tiongkok agar Tetap Perawan
Di Indonesia sendiri pernah mencatat peristiwa Pati Obong terbesar pada tahun 1691.
Saat itu, Raja Blambangan, Pangeran Tawang Alun II meninggal dan akan dikremasi.
Pangeran Tawang Alun II memiliki 400 istri.
Baca Juga : Jauh dari Kesan Mewah, Intip Potret Rumah Sederhana Okie Agustina Mantan Istri Pasha Ungu
Dari 400 istri itu, 270 di antaranya melakukan Pati Obong dan ikut dibakar dalam upacara kremasi Pangeran Tawang Alun II.
Ternyata bukan hanya Romeo dan Juliet yang punya kisah cinta tragis, tapi Pangeran Tawang Alun II juga. (*)
Artikel ini pernah tayang di Intisari Online dengan judul Tradisi Pati Obong, Saat Para Janda Membakar Diri Untuk Menjaga Kehormatannya
Kronologi Ricuhnya Demo Indonesia Gelap, Para Mahasiswa Ancam Bakal Demo Lagi Jika Pemerintah Tak Lakukan ini
Source | : | listverse.com,intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |