“Saya akan makan donat, makanan cepat saji, cokelat, dan minuman ringan setiap malam," ujarnya.
Namun kesadarannya untuk memulai hidup sehat bermula saat seorang dokter mengingatkannya tentang risiko sakit jantung pada orang obesitas.
“Sampai para dokter memperingatkan bahwa saya dapat mengalami serangan jantung kapan saja dan bisa terkena diabetes, sehingga saya perlu mengubah gaya hidup," kata dia.
Baca Juga : Bentuk Garis Tangan Seseorang yang Diprediksi Punya Banyak Kekayaan di Masa Depan, Kamu Termasuk?
“Saya sangat ketakutan dan sejak saat itu saya memutuskan untuk mengubah gaya hidup saya, Saya mulai berolahraga di gym dan memantau diet saya, dari sana berat badan mulai turun," tambahnya.
Melissa mengakui bahwa itu 'sangat sulit' pada awalnya untuk menurunkan berat badan karena kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan kebugaran.
“Awalnya sangat sulit. Saya sama sekali tidak memiliki bimbingan atau pengetahuan tentang cara menurunkan berat badan," ujarnya.
Baca Juga : Kehebatan Jinichi Kawakami, Ninja Terakhir di Jepang yang Mampu Mendengar Suara Jarum Jatuh
Setelah bertahun-tahun mencoba berbagai jenis diet dan program olahraga yang tak terhitung jumlahnya, ia mulai merasa tak bisa menjadi langsing.
Pada akhirnya Melissa mengatakan bahwa akhirnya ia menemukan rencana kesehatan yang sempurna untuk menurunkan berat badan lima tahun lalu ketika ia mulai menghitung kalori dan memantau asupan karbohidrat, protein, dan lemaknya.
Dia sekarang berlatih puasa intermiten bersama dengan diet protein tinggi sehat penuh dengan lemak sehat dan buah-buahan dan sayuran segar.
Source | : | nakita.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |