Ida mengatakan, aktivitas produksi rumah berpagar kuning itu mengagetkan warga setempat. Rumah kontrakan itu juga dinilai belum pernah minta izin untuk usaha.
"Sudah 2 tahun ini dikontrakkan. Kalau minta keterangan domisili suruh pegawainya, pemiliknya tidak pernah datang langsung," katanya.
Ida menegaskan bahwa rumah itu merupakan rumah kontrakan, dan penghuninya bukan asli warga setempat. Pemilik rumah telah pindah ke Jakarta.
Siapa Sangka, Bayi ini Dulu Ditelantarkan Orangtuanya di Kotak Kardus, Kini Ia Jadi Superstar Dunia!
"Kalau sudah begini kita waspada. Mereka tidak pernah datang arisan atau kumpulan," tambahnya.
Seperti dikutip Grid.ID dari Kompascom, Minggu siang hingga petang, petugas BNN sudah menggeledah isi rumah.
Rumah dengan pagar kuning itu juga sudah diberi garis polisi di bagian pagar dan pintu pagar.
Beberapa petugas nampak silih masuk rumah itu untuk memastikan jumlah obat PCC yang disita.
'Aku Hanya Ingin Belajar, Ayah,' Alami Down Syndrome Sejak Lahir, Guru SD Lempar Tuduhan Menjijikkan
"Di dalam masih dihitung berapa jumlahnya," kata Kepala BNN Provinsi Jateng Brigradir Jenderal Tri Agus Heru, saat meninjau rumah itu, siang tadi.
Setidaknya ada delapan orang yang diduga terkait diperiksa, 7 diantaranya adalah karyawan obat itu.
Sore tadi, sedianya konferensi pers terkait temuan ini oleh Kepala BNN Komjen Budi Waseso digelar. Namun release ditunda Senin esok hari.
Nyesek, Abidzar Al Ghifari Sampai Lakukan Ini Demi 'Hadirkan' Mendiang Uje di Pernikahan sang Adik, Umi Pipik Auto Mewek
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |