“Di rumah sakit, dokter mendiagnosis, pil kontrasepsi yang melakukannya. Lapisan pada pil yang saya pakai telah menyebabkan reaksi," lanjut Jarvis.
Mengutip National Health Service, penggunaan pil kontrasepsi (pil KB) dalam waktu yang lama dapat menimbulkan reaksi kesehatan pada tubuh.
Pil KB dapat meningkatkan risiko pembekuan darah karena estrogen meningkatkan jumlah agen pembekuan darah dalam tubuh.
Jika bekuan darah bergerak dan menyumbat pembuluh darah yang memasok otak, hal ini dapat menyebabkan stroke.
Baca Juga : Terlalu Lama dan Salah Pakai Celana Dalam Bisa Jadi Pemicu Kanker Serviks?
NHS mencantumkan stroke sebagai efek samping potensial dari meminum pil kontrasepsi tetapi mengatakan risikonya sangat kecil.
Dokter yang ingin meresepkan pil diharapkan melakukan tes dan memutuskan apakah seorang wanita kemungkinan akan mengalami pembekuan darah atau terserang stroke jika mereka mulai meminumnya.
Para peneliti dari Universitas Loyola di Chicago tahun lalu menerbitkan sebuah studi yang mengonfirmasi hubungan antara keduanya.
Meski begitu, mereka mengatakan hanya risiko stroke yang disebabkan oleh suplai darah otak yang tersumbat oleh gumpalan darah.
Baca Juga : Pasangan Pengantin Ini Malah Diejek Tamu Undangan karena Makanan yang Dihidangkan
Gumpalan darah lebih mungkin terjadi pada wanita yang minum pil karena estrogen sebagai bahan utama pil kontrasepsi, meningkatkan jumlah zat pembekuan dalam darah pasien.
Ini meningkatkan risiko pembentukan gumpalan di mana saja di dalam tubuh dan, jika lepas dan menyebar ke otak, itu dapat menyebabkan stroke.
Dari cerita Jarvis, pesan moralnya, sebaiknya sebelum mengonsumsi pil KB, konsultasikan dulu kepada dokter dampak apa yang akan disebabkan setelahnya. (Nikita Yulia/Grid Health)
(Artikel ini sudah tayang di Grid Health dengan judul: Konsumsi Pil KB Selama 7 Tahun, Wanita Ini Stroke Hingga Lengan Terayun-Ayun Seperti Ekor Kucing)
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |