Hujan meteor Geminid pertama kali teramati pada tahun 1862 oleh R. P. Greg dari Manchester, Inggris, dan baru tahun 1983 asal usul Geminid akhirnya terungkap.
Sumber hujan meteor yang satu ini bukan komet melainkan asteroid.
Kilatan cahaya yang tampak datang dari rasi Gemini tersebut merupakan puing-puing asteroid 3200 Phaethon yang berasal dari keluarga asteroid Apollo dan Pallas.
Ketika Bumi melintas di antara puing-puing asteroid 3200 Phaethon, sisa asteroi tersebut memasuki atmosfer Bumi, terbakar dan bergerak cepat melintasi langit dengan kecepatan 35 km/detik.
(Baca juga: Ada Tumor di Payudara? Jangan Panik, Singkirkan Rasa Nyerinya dengan Bantuan Bahan Ini )
Asteroid 3200 Phaethon yang jadi sumber meteor Geminid ini mengelilingi Matahari setiap 1,4 tahun dan berpapasan dengan Bumi pada jarak aman.
Pada tahun 2017, asteroid 3200 Phaethon akan berpapasan dekat dengan Bumi tanggal 16 Desember 2017 pada jarak 0,06 AU.
Hujan meteor Geminid merupakan salah satu hujan meteor yang cukup kuat dan menarik perhatian para pengamat.
Bahkan ia semakin kuat dari tahun ke tahun.
Hal ini disebabkan oleh gravitasi Jupiter yang mengganggu aliran puing-puing Phaethon dan menyebabkan mereka bergeser mendekati orbit Bumi.
(Baca juga: Bella Shofie Ngaku Sibuk Menunggu Sang Suami, Kapan Nikahnya?)
Pengamatan
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |