Komunikasi yang ditunjukkannya hanya dari mimik wajah dan gestur tubuh.
Selain itu, ekspresi dan karakter yang diperankannya perlahan-lahan harus berubah tahap demi tahap mengikuti perannya yang perlahan-lahan pulih dari trauma.
"Banyak sekali. Di sini jujur aja, challenge-nya besar sekali untuk memerankan peran yang tidak ada dialognya," ungkap Raihaanun.
Baca Juga : Kedapatan Main Film Horor Terus, Randy Pangalila: Gue Juga Nggak Tahu
"Karena saya harus mengeluarkan ekspresi, karena miss dikit bisa miss interprestasi," lanjutnya.
"Di sini harus bisa men-deliver dengan baik dan ini adalah salah satu film yang menyuarakan kekerasan dalam perempuan," beber Raihaanun.
"Komunikasi dengan sutradara sangat intens, diarahkan mau sedalam apa traumatisnya," ungkapnya.
Baca Juga : Untuk Pertama Kalinya, Pasangan Selebriti Megan Fox dan Brian Austin Green akan Bintangi Film Bersama
"Mulai dari dia rapi banget sampe dia menjuntai rambutnya dan kancing copot itu sangat jelas tergambar di filmnya. Ketika lepas karakter May sangat susah sebenernya lepasnya," lanjutnya.
Sehingga untuk melepas karakternya sebagai korban kekerasan seksual, Raihaanun harus banyak berinteraksi dengan keluarga dengan lingkungan sekitar.
"Melepasnya saya harus menjalani kehidupan saya sehari-hari, saya juga punya suami, saya juga punya anak."
"Saya kembali lagi ke rumah harus menjalankan peran saya sebagai seorang istri dan mengurus anak," tutup Raihaanun. (*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |