Lalu, ada pula risiko komplikasi persalinan, kebutuhan untuk operasi caesar, dan diabetes gestasional.
"Risiko komplikasi ini bervariasi dari 20-30 persen lebih tinggi daripada jika kamu berusia di bawah 35 tahun."
Demikian kata Dr. Sherry Ross, seorang ahli kesehatan ob-gin dan wanita.
Baca Juga : Ingin Melahirkan dengan Water Birth, Meghan Markle Harus Antisipasi 5 Risiko Ini
Menurut Ross, hamil di usia lebih dari 40 tahun risiko mengalami komplikasi genetik dan medis meningkat hingga lebih dari 50 persen.
Ross juga mengatakan, bukan tidak mungkin untuk hamil ketika berada di usia "lanjut".
Namun, ada beberapa fakta yang harus kita perhatikan ketika merencanakan sebuah keluarga.
"Apa yang kita ketahui di dunia medis adalah bahwa kesuburan semakin menurun dengan bertambahnya usia," kata dia.
Menurut Ross, penuaan sel telur adalah fenomena biologis yang terkenal, dan disebut sebagai 'jam biologis'.
Saat perempuan mendekati usia 40 tahun, kata Ross, penuaan tersebut semakin tinggi dan menjadi lebih tinggi di usia 45 tahun.
Ross mengatakan, puncak kesuburan wanita berada di antara usia 20 hingga 24. Setelah usia 35, kesuburan menurun dengan cepat, terutama saat kita mendekati usia 40 tahun.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |