Baca Juga: Diduga WNA, Identitas Polisi Bermata Sipit yang Viral Saat Aksi 22 Mei Kini Terkuak
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji saat itu menyebutkan kalau pihaknya membeli tempat sampah buatan Jerman karena tidak ada produk lokal yang memenuhi kriteria.
“Kami tidak mendapati produk lokal di katalog dan di pasaran untuk produk jenis ini, hanya ada produk Tiongkok dan Jerman," kata Adji.
"Setelah melakukan pertimbangan secara teknis, kami pilih produk Jerman dengan pertimbangan kualitas,” tambahnya.
Saat itu pihak Pemprov juga menggunakan jasa importir yang sudah memiliki spesialis di bidang pengelolaan pembuangan untuk menjamin after sales service nya.
“Ini demi meyakinkan kami, bahwa penyedianya pun bukan perusahaan abal-abal, sehingga after sales service-nya dapat terjamin,” tutur Adji.
Namun kini tong sampah tersebut justru berakhir hancur akibat dirusak massa.
Baca Juga: Lama Bungkam, Prabowo Akhirnya Buat Video dan Minta Massa Aksi 22 Mei Pulang dan Istirahat di Rumah
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat Marsigit menyayangkan puluhan tempat sampah tersebut dirusak dan dibakar oleh massa aksi.
"Dua hari ini kurang lebih 30 dirusak dan dibakar. Sangat disayangkan sekali massa merusak fasilitas umum," ujar Marsigit ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis (23/5/2019).
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Kompas.com,Warta Kota |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |